Harga Pinang di Jambi Terus Anjlok, Pengamat Sebut Ini Penyebabnya

Beberapa tahun terakhir harga komoditi pinang di Jambi tidak menunjukan tren membaik.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Anas
Petani pinang di Tanjabtim. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Harga komoditi pinang di Jambi tidak menunjukan tren membaik. Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi Yohanes Vyn Amzar, S.E., M.Si berikan tanggapan.

Harga pinang kering yang siap jual saat ini dari tingkat petani hanya di harga Rp7000an, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama dan menjadi kegelisahan tersendiri bagi para petani pinang

Kata Amzar, ekspor pinang sebelum masa pandemi terbilang cukup tinggi, seiring dengan tingginya permintaan pinang dari negara lain. 

Namun dirinya tidak mengetahui pasti, perubahan yang terjadi saat ini apa pengaruh dari faktor pandemi lalu. Yang secara permintaan bisa saja masih tinggi namun justru terkendala dalam proses ekspor.

Baca juga: BREAKING NEWS Pompong Muatan Pinang Tenggelam di Sungai Batanghari Tanjabtim, Satu Orang Hilang

Menurutnya ada beberapa faktor pengaruh yang menyebabkan harga pinang anjlok, jauh dari harga standar saat ini. Selain pandemi, ada kemungkinan permintaan dari negara lain memang sedang menurun. 

"Kenapa menurun, bisa beberapa aspek diantaranya karena pandemi permintaan juga menurun, bisa juga permintaan dari Indonesia menurun karena adanya pesaing," ujarnya. 

"Pesaing ini juga ada dua macam pertama persaingan dari negara lain yang memang juga sudah produksi, ataupun pesaing kualitas prodak pinang kita jauh lebih rendah dari prodak Negara pesaing," sambungnya. 

Secara tidak langsung tentu negara konsumen, lebih memilih produk lain yang memiliki kualitas yang lebih bagus dari yang dimiliki Indonesia

Kemudian faktor ke tiga, negara pesaing bisa memberikan harga yang jauh lebih murah. Baik dari tingkat petani hingga produsen tertinggi, dalam artian kita kalah bagus sistem tata niaga dari negara pesaing.

Baca juga: Ini Penyebab Harga Pinang di Tanjab Timur Terus Anjlok

Atau juga faktor makro, yakni ekonomi dunia yang saat ini memang tengah melemah. Permintaan dari konsumen menurun tentunya produsen juga menekan pemasaran mereka dan semua terdampak ada akhirnya. 

"Jadi faktornya cukup banyak baik internal ataupun eksternal, namun kalo dari kaca regulasi sejauh ini tidak ada regulasi yang membatasi impor, " jelasnya. 

"Lebih ke permintaan dunia yang sedang menurun juga saat ini, " sambungnya. 

Selain itu, pemerintah juga harus lebih aktif dan update terbuka kepada para petani. Berapa harga jual, harga ekspor pinang saat ini, serta memperbaiki tata niaga pasar sehingga para petani mendapatkan informasi yang akurat perihal anjloknya harga pinang tersebut. 

Ditambah para petani juga masih banyak belum melek teknologi, jadi informasi yang tidak lengkap mereka terima, dan kemungkinan monopoli para pelaku pasar pinang dan ketidak fire dalam perdagangan menjadi kemungkinan kerugian petani lebih besar bisa saja terjadi.

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved