Sempat Dinyatakan Hilang Pasca Kontak Tembak dengan KKB Papua, 4 Prajurit TNI Ditemukan Meninggal

Sempat dinyatakan hilang pasca-kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, empat prajurit TNI ditemukan dalam kondisi meninggal

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua
Ilustrasi: Sejumlah personel TNI sedang mengangkat peti jenazah Pratu Hamdan yang gugur setelah ditembak KKB Papua di Distrik Yal di Kabupaten Nduga, Selasa (4/4/2023). Terbaru Empat prajurit TNI yang sebelumnya dinyatakan hilang pasca-kontak tembak dengan KKB ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

- Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca).

- Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca).

- Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca).

- Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).

Personel Tewas

- Jenazah Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.

- Jenazah Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.

- Jenazah Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.

- Jenazah Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.

Status Operasi Militer Jadi Siaga Tempur

Status operasi militer di Nduga, Papua naik menjadi siaga tempur.

Naiknya status tersebut pasca terjadi baku tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023).

Baku tembak tersebut terjadi saat 36 personel TNI sedang mencari keberadaan Pilot Susi Air.

Pilot bernama Philip Mark Marthens itu masih disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Satu prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin tewas dalam baku tembak dengan KKB.

Selain itu, empat prajurit TNI belum diketahui keberadaannya dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menegaskan proses pencarian Pilot Susi Air masih akan dilakukan tim gabungan TNI-Polri.

"Jadi pihak negara Selandia Baru menyerahkan sepenuhnya proses pencarian pilot kepada TNI-Polri."

"Kita akan terus dan terus mencari keberadaan pilot," ungkapnya, Rabu (19/4/2023), dikutip dari TribunPapua.com.

Kendala dalam proses pencarian Pilot Susi Air yakni medan di Nduga yang sangat curam.

Ia akan meminta Pemkab Nduga, tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar agar KKB pimpinan Egianus Kogoya mau melakukan negoisasi pembebasan Pilot Susi Air.

"Titiknya saja belum diketahui tetapi tidak mematahkan semangat anggota untuk tetap melalukan pencarian," tandasnya.

Status Operasi di Sejumlah Daerah Ditingkatkan

Sebelumnya, Yudo Margono menjelaskan empat prajurit TNI yang menghilang setelah baku tembak dengan KKB masih dicari keberadaannya.

"Sampai saat ini kami masih mencari empat personel tersebut," tuturnya.

Sementara itu, jasad Pratu Miftahul Arifin juga belum dapat dievakuasi karena faktor cuaca yang tidak mendukung.

"Karena cuaca proses evakuasinya terhampat, tetapi sedang diupayakan," tandasnya.

Laksamana Yudo Margono menegaskan, proses pencarian terhadap Pilot Susi Air masih akan dilakukan meski ada prajurit TNI yang gugur dalam operasi pencarian.

"Dengan kondisi saat ini, apalagi untuk daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi operasi ini statusnya sudah ditingkatkan," tegasnya.

Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letjen Bambang Ismawan menjelaskan sejumlah kendala dalam mengevakuasi jasad Pratu Miftahul Arifin.

"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama disana cuacanya tidak menentu kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut," jelasnya, Senin (17/4/2023).

Selain itu, helikopter juga belum bisa diterbangkan ke lokasi jasad Pratu Miftahul Arifin.

Menurutnya medan yang tidak datar membuat proses evakuasi belum bisa dilakukan.

"Jadi untuk pengambilan jenazah helikopter kan kita tidak bisa langsung merapat. Karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar. Ya itu memang kendala utama," pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Boy William Puji Ayu Ting Ting Setinggi Langit, Sang Oma: Orang Kalau Baru Kenal Manis Kayak Madu

Baca juga: Diduga Imbas Ricuh Pertandingan Futsal, Rumas Dinas Kapolda NTT Dibakar OTK

Baca juga: Inter Milan Singkirkan Benfica Untuk Bertemu AC Milan di Semifinal Liga Champions

Baca juga: Resep Nasi Goreng Sosis untuk Sahur Terakhir di Bulan Ramadan

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved