Masjid Ini Jadi Saksi Perjuangan Masyarakat Jelutung, Ada Campur Tangan Arab Saudi
Nurul Ikhsan, sebuah langgar yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moh Yamin, No. 62, Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Nurul Ikhsan, sebuah langgar yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moh Yamin, No. 62, Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Keberadaanya menggambarkan perjuangan masyarakat yang ingin punya rumah ibadah di lingkungannya.
Langgar ini mulai dibangun dengan dana swadaya dari masyarakat setempat.
Langgar yang dibangun dari tanah wakaf itu mulai berdiri sejak tahun 1965, dan belum permanen dengan pondasi kayu dan papan.
Selama 39 tahun langgar ini berdiri dan digunakan untuk ibadah masyarakat. Karena letaknya yang cukup strategis, tepat di lampu merah Jelutung.
Baca juga: Al Haris: Safari Ramadan Wujudkan Silahturahmi Pemerintah dengan Masyarakat
Ketika masih berpondasi papan, langgar hanya dapat menampung 200 orang jemaah.
Jemaah yang hendak berwudu bahkan perlu bergotongroyong untuk menimba air di sumur, beberapa meter dari langgar.
Karena semakin banyak jemaah yang beribadah di sana, lalu masyarakat berinisiatif untuk membuat langgar tersebut lebih besar lagi.
Syamsulluddin, Imam Masjid Nurul Ikhsan mengatakan saat 2004 beberapa orang termasuk dirinya mengajukan proposal ke Arab Saudi untuk pembangunan langgar menjadi masjid.
Alhasil mereka mendapatkan bantuan Rp30 juta dari Arab Saudi, ditambah Rp 8 juta hasil patungan masyarakat.
"Mulai 1965 berdiri dari langgar kecil, lalu 2004 jadi masjid satu lantai. Masyarakat bahu-membahu jadi tukang buat bangun masjid," ucap dia.
Baca juga: Mengenal Masjid Pertama di Sarolangun, Bukti Sejarah Kejayaan Sungai dan Peninggalan Saudagar
Kini masjid itu sudah dibangun dua lantai, dan mampu menampung hingga 500 orang jemaah.
Dengan semangat masyarakat membesarkan masjid dengan niat ibadah, kini semua jamaah tidak perlu susah payah menimba air ke sumur untuk berwudu.
Aliran air sekarang sudah cukup baik dengan keran yang terpasang di tempat wudu.
Toilet bagi jamaah pun sudah dibangun secara permanen.
Menurut Syamsul, masyarakat memiliki semangat dan tekad kuat untuk membangun rumah ibadah itu.
Bahkan demi untuk memakmurkan masjid, mereka tidak sungkan-sungkan mengeluarkan harta dan tenaga agar rumah ibadah itu fasilitasnya tersedia dengan layak.
Baca juga: Masjid An Nur, Masjid Megah di Tengah Dusun Kali Aro
Masyarakat pun aktif dalam melakukan pengajian rutin di luar bulan Ramadan untuk tetap menjaga dan mengingat semangat mereka ketika masjid dibangun.
Bocah 7 Tahun di Jambi Hilang: Foto Viral Menjadi Pelipur Lara Bagi Wardah |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Foto Diduga Ilham yang Hilang Tengah Digendong Wanita, Ini Pengakuan Pengambil Foto |
![]() |
---|
Penghasilan 'Pak Ogah' di Jambi Menggiurkan |
![]() |
---|
Panitia Besar Ungkap Venue Arung Jeram di Porprov Jambi Layak di Danau Sipin |
![]() |
---|
Taman Sanggar Batik, Lokasi Menarik Memandang Sungai Batanghari |
![]() |
---|