Fiorentina Bisa Tumpur Rp490 Miliar selama Stadion Artemio Franchi Direnovasi

TRIBUNJAMBI.COM - Klub Liga Italia, Fiorentina diperkirakan bisa 'tumpur' hingga 30 juta euro atau sekitar Rp490 miliar selama periode perbaikan stadion tahun depan.

Laporan di Italia menyebutkan bahwa klub berjuluk La Viola itu dapat kehilangan pendapatan tersebut selama dua tahun.

Hal itu karena mereka harus sementara bermain jauh dari Stadion Artemio Franchi.

Akibatnya, penonton kemungkinan akan berkurang selama periode itu.

La Viola harus mengosongkan stadion yang menjadi markas mereka selama dua tahun mulai tahun 2024 dan kembali pada tahun 2026 sementara stadion menjalani pekerjaan renovasi besar-besaran.

Perbaikan dan modernisasi Stadio Franchi yang sangat dibutuhkan akan dibiayai oleh dana PNRR, dengan biaya sekitar 200 juta euro atau setara dengan Rp3,2 triliun.

Baca juga: LINK Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Burundi Malam Ini, Kick Off 20.30 WIB

Baca juga: Brahim Diaz Senang Hati Tetap di AC Milan, tapi Real Madrid Ingin Memulangkannya

Calcio e Finanza melaporkan bahwa Fiorentina akan kehilangan puluhan juta pendapatan selama dua tahun karena perkiraan penurunan penjualan tiket, perhotelan, makanan dan minuman, serta dalam bentuk uang hak siar TV.

Lega Serie A mendistribusikan 12 persen bagian dari uang tunai dari kesepakatan siaran TV berdasarkan rata-rata kehadiran di lapangan selama periode tiga tahun.

Diperkirakan bahwa Fiorentina harus berbagi stadion untuk sementara dengan klub lain di area sekitarnya.

Namun, tidak mungkin salah satu opsi yang tersedia akan dapat menjadi tuan rumah bagi seluruh basis pendukung Viola, mengingat rata-rata mereka saat ini lebih dari 16.000 penggemar per pertandingan musim ini.

Calcio e Finanza mengantisipasi bahwa kehadiran rata-rata fans Fiorentina di kandang selama masa nomaden mereka yang akan datang akan turun menjadi sekitar 10.000 penggemar per pertandingan, yang akan menempatkan mereka di tiga klub terbawah di Serie A dengan metrik itu.

Oleh karena itu, Fiorentina dapat kehilangan pendapatan sekitar 12-15 juta euro per musim, atau hingga €30 juta selama periode dua tahun, dengan asumsi bahwa tidak akan ada penundaan hingga tanggal penyelesaian selama waktu tersebut.

Sekarang Anda dapat menyimak update berita di tribunjambi.com dengan mengakses Google News