Khazanah Islami

Deretan Perbuatan yang Menghilangkan Pahala Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Ustaz Adhi Hidayat

perbuatan seperti ngegosip, marah-marah hingga prasangka buruk berpotensi menghilangkan pahala puasa.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tribunnews.com
Ramadhan 1444 hijriah 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah perbuatan seperti ngegosip, marah-marah hingga prasangka buruk berpotensi menghilangkan pahala puasa.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskannya melalui laman Instagram @ustadzadihidayat.

"Kan kalau Ramadhan ini kita tetep bekerja, tetep bertemu dengan orang banyak, kadang saya suka lupa untuk menahan emosi akhirnya suka nangis, terus suka kelepasan marah, nah apakah hal itu bisa membatalkan puasa saya atau hanya mengurangi pahala puasanya?

Dan kira-kira hal apa saja yang bisa membatalkan atau mengurangi pahala puasa?," tanya seorang jemaah.

"Penting kita ketahui dari keterangan-keterangan Nabi Sholallahu'alaihiwasallam, ada dua jenis yang bisa mempengaruhi pahala puasa kita," terang Ustaz Adi Hidayat.

"Hal pertama yang langsung bisa menggugurkan nilai puasanya disebut dengan segala hal yang membatalkan puasa, makan batal, sengaja minum batal, berhubungan seksual suami istri siang hari batal, wudhu misalnya nanti kumur-kumurnya pakai sirop batal," jelas Ustaz Adi Hidayat.


"Yang kedua, ini yang harus sering antisipasi hal yang merusak pahala puasa, apa saja di antaranya langsung di kitabussiyam, Hadits Riwayat Al-Bukhari Bab tentang puasa nomor hadits yang pertama, Nabi Sholallahu'alaihiwasallam mengatakan jangan berkata-kata kotor, puasa itu perisai dari hal-hal yang tidak baik," terangnya.

"Maka jika ada orang puasa jangan berkata-kata kotor, jangan berbuat yang tidak pantas itu dosa sih langsung nggak, cuman membuat orang lain berpeluang dosa," tutur Ustaz Adi Hidayat.

"Misalnya teman-teman usia 40 tahun, tapi keluar komplek usia anak 4 tahun, putar-putar cuma orang berpikir tuh orang kenapa ya, berprasangka buruk pada kita, maka jika ada orang mencela, mengajak berselisih, dusta tidak sekaligus membatalkan puasa tapi mengurangi pahala," tambahnya.

"Misal InsyaAllah kita puasa dapet pahala 100 persen, tapi ada orang yang saat bersamaan mencela saat puasa, cela dosanya 50 persen, berselisih 50 persen, dusta 100 persen, tambah gosip misalnya 100 lagi, malah nilainya berkurang bahkan minus," tutur Ustaz Adi Hidayat.

"Tidak sedikit orang puasa tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali lapar dan haus saja, hadits kudsi yang lain Allah tidak membutuhkan puasa seseorang yang memperbanyak dosa dalam puasanya," terangnya, dilansir dari Sripoku.com.

Baca juga: Bagaimana Bentuk Bulan? Kunci Jawaban Kelas 6 tema 8 Halaman 61

Baca juga: Ada Dua Ada Empat, Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 8 Halaman 60

Baca juga: Sumbatan AIr dan Banjir, Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 8 Halaman 52-53

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved