Khazanah Islami

Puasa tapi Banyak Tidur, Benarkah Puasanya Sia-sia? Ini Penjelasannya

Benarkah Puasanya Sia-sia jika lebih banyak tidur, ini dasar hukum dan penjelasannya

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
shutterstock
Ilustrasi tidur 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan banyak yang memanfaatkan waktu untuk tidur.

Kondisi tubuh yang lemas menjadi alasan melakukan hal demikian.

Simak penjelasannya terkait tidur saat puasa.

Tidurnya seseorang saat berpuasa ini telah dijelaskan oleh Syeikh Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam kitab Al-Mughni.

Di dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa, “Tidur tidak mempengaruhi keabsahan puasa, baik tidurnya di sepanjang siang hari atau hanya di sebagian hari saja.”

Mereka yang tidur sepanjang hari puasanya tetap sah, tapi para ulama menghukumi makruh karena tidak sesuai dengan tujuan puasa yaitu meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan memperbanyak beribadah kepada-Nya selama berpuasa.

 

Mereka yang  tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dijelaskan dalam sebuah hadis:

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).

Tidur sejatinya boleh  namun dengan kadar secukupnya.

"Ya tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih banyak diisi kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.

Tidur tak masalah asal  tidak meninggalkan Shalat Wajib di sepanjang hari-hari tersebut.

Baca juga: Kemari Cafe Tawarkan Hidangan Paket Murah Selama Bulan Ramadhan

Baca juga: Penjualan Baju Muslim di Kota Jambi Mulai Meningkat saat Ramadhan

 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved