Harry Maguire Ungkap Dia Merasa Tidak Dihargai Sepenuhnya di Manchester United

TRIBUNJAMBI.COM - Bek tengah Inggris Harry Maguire mengatakan dia tidak merasa dihargai sepenuhnya di Manchester United dan menegaskan pengaruhnya masih terasa sepenuhnya di klub.

Maguire baru memulai lima pertandingan Liga Premier sepanjang musim setelah tidak disukai United sejak kedatangan manajer Erik ten Hag.

Pemain berusia 30 tahun itu tidak memiliki masalah seperti itu di bawah Gareth Southgate, tetap menjadi pemain reguler untuk Inggris meskipun menit bermainnya relatif kurang di level klub.

Di tengah desas-desus bahwa Maguire mungkin mencari tim baru menjelang musim depan, mantan pemain Leicester City itu mempertahankan waktunya di Old Trafford.

"Dalam sembilan pertandingan terakhir saya untuk United, kami telah menang," katanya dikutip dari FotMob.

"Saya tidak ingat kalah dalam satu pertandingan untuk United, jadi pengaruh saya masih ada."

Baca juga: Aston Villa Tertarik Memboyong Tammy Abraham Dari AS Roma Yang Juga Diminati Manchester United

Ditanya apakah dia merasa dihargai dengan baik, Maguire berkata: "Untuk Inggris, ya. Musim lalu sulit bagi [United] tetapi saya telah membuktikan diri kepada Gareth.

"Saya telah membuat lebih dari 50 caps. Saya adalah bek dengan skor tertinggi di Inggris. Saya telah bermain hampir 200 kali untuk United. Saya telah menjadi kapten klub selama tiga tahun.

"Saya juga mengerti bahwa ketika Anda adalah kapten United, Anda berada di bawah pengawasan paling banyak.

"Musim lalu di level klub, penampilan saya tidak cukup bagus, di samping orang lain di level klub." jelasnya.

Maguire memainkan peran penuh saat Inggris memulai kampanye kualifikasi Euro 2024 mereka dengan kemenangan tandang 2-1 di Italia pada hari Jumat.

Baca juga: Manchester United Pantau Perkembangan Winge Brighton & Hove Albion, Kaoru Mitoma

Inggris tersingkir dari Piala Dunia 2022 di babak perempat final, dan Maguire mengatakan gagal mengangkat gelar Kejuaraan Eropa tahun depan akan menjadi "kegagalan".

"Saya percaya kami memiliki pemain untuk memenangkannya," katanya.

"Saya dengan pola pikir 'Jika kami tidak memenangkan turnamen, itu adalah kegagalan'.