Soekarno

Kisah Masa Kecil Presiden Soekarno, Puasa Tanpa Makanan Istimewa di Mojokerto

Presiden Soekarno menjalani kehidupan yang sulit pada masa kecil. Cerita soekarno saat bulan puasa, tidak ada makanan yang istimewa.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
ISTIMEWA
Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Soekarno menjalani kehidupan yang sulit pada masa kecil.

Dia dilahirkan di tengah kemiskinan, dibesarkan dalam kemiskinan juga.

Kisah itu disampaikan sendiri oleh Sukarno dalam buku berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, ditulis Cindy Adams.

Dia menyebut tidak mempunyai sepatu, tidak bisa juga mandi dari air yang keluar dari kran.

Pada masa kecil, dia tak bisa makan pakai sendok dan garpu, tidak ada perlengkapan itu juga di rumahnya.

Ketiadaan yang demikian, menyebabkan hati kecilnya menjadi sedih pada masa kecinya.

Ayah Soekarno saat itu bekerja sebagai seorang pegawai yang gajinya sangat rendah.

Bila dikonversikan ke dollar, saat itu gajinya cuma setara dengan 7 dollar Amerika Serikat tiap bulan.

Saat Soekarno berumur 6 tahun, mereka pindah ke Mojokerto. Mereka tinggal di daerah yang melarat.

Keadaan tetangga mereka juga saat itu sama. Namun tetangga selalu mempunjai sisa uang membeli buah atau jajan.

"Tapi aku tidak. Tidak pernah. Lebaran adalah hari besar bagi umat Islam. Hari untuk berpesta dan berfitrah. Akan tetapi kami tak pernah berpesta maupun mengeluarkan fitrah. Karena kami tidak punya uang untuk itu," kata Soekarno, tertuang dalam buku itu.

Pada saat puasa, tidak ada menu istimewa untuk dinikmati saat sahur maupun buka puasa.

Dia menyebut, ibunya juga hanya membeli padi dari petani. Pada itu lalu ditumbuknya menjadi beras.

Itu dilakukan untuk bisa bisa mengirit pengeluaran keluarga, saking susahnya kehidupan masa itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved