Opini

Why Partisipasi Masyarakat Kabupaten Batang Hari Pada Pilkada 2020

Penyelenggaraan Pemilu/ Pilkada sebagai sarana dalam melaksanakan demokrasi, tentu saja tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat

Editor: Rahimin
istimewa
Harapan Nami Komisioner KPU Batang Hari. 

Oleh Harapan Nami,  S.IP M.M

Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan kepala daerah (Pilkada), menunjukan semakin kuatnya tatanan demokrasi dalam sebuah negara.

Dalam berdemokrasi, keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaraan yang dilakukan oleh negara adalah sebuah keniscayaan (keharusan yang tidak bisa tidak).

Rakyat menjadi faktor yang sangat penting dalam tatanan demokrasi, karena demokrasi mendasarkan pada logika persamaan dan gagasan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah (rakyat).

Untuk itu, penyelenggaraan Pemilu/ Pilkada sebagai sarana dalam melaksanakan demokrasi, tentu saja tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat (teori bahwa negara ada sebagai manivestasi kehendak Tuhan di muka bumi yang menjelma dalam aspirasi rakyat).

Berkenan dengan teori diatas, pelibatan masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada setidaknya tergambar dalam perhelatan Pilkada Dikabupaten Batang Hari pada 2020.

Kehendak rakyat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) tergambar jelas adanya keinginan untuk melibatkan diri dalam proses demokrasi, perhelatan pergantian  kepemimpinan di bumi serentak bak regam.

Baca juga: Peroleh Suara Tertinggi di Pilkada Batanghari, Fadhil-Bakhtiar Meminta Masyarakat Harus Bersabar

Tentu hal ini bisa juga tergambar bahwa adanya kesadaran politik akan perbaikan nasib kedepan yang ditompangkan pada kepala daerah yang akan terpilih nantinya.

Melihat keterlibatan masyarakat dalam gelaran Pilkada 2020, atau Bahasa KPUnya partisipasi masyarakat (Parmas) di Kabupaten Batang Hari memunculkan fenomena baru. 

Fenomena baru itu muncul pada Pilkada 2020 untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari.

Fenomena baru itu adalah meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Batang Hari.

Padahal pelaksanaan Pilkada Batang Hari 2020 itu sedang dilanda Covid-19 akut,  yang membuat warga takut keluar rumah.

Namun, menariknya kenapa justru tingkat partisipasi malah meningkat, tentu ini menjadi hal yang menarik.

Pada perhelatan Pilkada Batang Hari 2005 dengan jumlah data pemilih  1 43.167 dengan penguna hak pilih diangka 113.883 dengan tingkat partisipasi 79. 51 persen .

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved