Warga Depati Tujuh Minta Tembok Penahan Banjir yang Jebol Dibangun Kembali

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Masyarakat Kecamatan Depati Tujuh, minta tembok penahan banjir di pinggir aliran Sungai Batang Merao yang jebol dibangun kembali. Hal tersebut lantaran telah jebolnya tanggul penahan banjir beberapa waktu lalu.

"Kami desa Lubuk Suli sangat berharap perbaikan tembok penahan banjir di desa kami dapat terealisasi pada tahun 2023 ini, Karena kami sangat khawatir setiap terjadi hujan," ungkap Sap salah seorang warga Lubuk Suli.

Dia juga menyampaikan, beberapa waktu lalu, dari BPBD Kerinci, telah turun melakukan peninjauan lokasi yang akan dibangun tembok banjir tersebut. "Beberapa Minggu yang lalu kepala BPBD dan stafnya telah turun cek lokasi itu, mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini," harapnya.

Camat Depati Tujuh, Redi mengatakan untuk pihaknya pada RKPD tahun 2024 pada Selasa (28/02) kemarin, telah menyampaikan kecamatan Depati Tujuh ada Tiga skala prioritas yang diusulkan di wilayah Kecamatan Depati Tujuh.

Baca juga: Peran Kapolres Merangin Evakuasi Kapolda Jambi dan Rombongan, Pengendali Helipad di PLTA Kerinci

"Ada Tiga yang menjadi skala prioritas kita, diantaranya Usulan pembangunan Tembok Penambahan banjir yang jebol, itu kita usulkan di APBDP tahun 2023 ini, sedangkan normalisasi Bandar atau Drainase Kasigi dan membangun Kantor Camat Dua tingkat tahun 2024," jelasnya.

Sebelumnya Kelak BPBD Kerinci, Dedi menyampaikan bahwa dirinya telah melihat langsung kondisi tembok penahan banjir di desa Lubuk Suli. Camat juga sudah melihat kondisinya dan ini akan kami masukkan dalam kegiatan tahun 2023 tapi di anggara perubahan.

"Kami usahakan masuk dalam anggaran tahun 2023 yakni di APBD-P, namun kami minta kepala desa untuk menyampaikan proposal dalam waktu dekat sebagai dasar," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Warga Air Desa Mumu Demo ke Kejari Kerinci, Minta Kades Diperiksa