Sassuolo 0-2 Napoli, Bagaimana Tanggapan Luciano Spalletti?

TRIBUNJAMBI.COM - Luciano Spalletti merasa semakin percaya diri setelah kemenangan dominan Napoli atas Sassuolo di Stadion Mapei.

Setelah menang 0-2 di markas Neroverdi, dia percaya timnya tampil seperti 'tim yang sangat matang, sangat penuh perhatian, dan bersemangat'.

Partenopei tidak kesulitan di Reggio Emilia, meraih kemenangan meyakinkan berkat gol dari duo bintang, Khvicha Kvaratskhelia dan Victor Osimhen.

Keduanya terus membuktikan diri sebagai salah satu penyerang paling mematikan di sepak bola Eropa.

Ketakutan singkat datang ketika Armand Lauriente mencetak gol di tahap akhir babak pertama, tetapi gol tersebut dianulir dalam keputusan offside yang kontroversial.

Hal itu karena, berdasarkan apakah Grégoire Defrel yang offside cukup mengintervensi dalam permainan ketika dia menjatuhkan Mathias Oliveira.

Napoli memiliki gol mereka sendiri yang dianulir karena offside di menit-menit terakhir pertandingan, tetapi itu tidak banyak merusak malam mereka.

Berbicara kepada DAZN setelah menang 2-0, Spalletti pertama-tama bereaksi terhadap penampilan timnya di Napoli melawan Sassuolo.

“Anda harus tenang dengan perbandingan, karena itu menjadi masalah. Kami harus tetap tenang, sangat tenang."

"Kita harus melakukan dengan baik hal-hal yang kita tahu bagaimana melakukannya."

“Mereka menyerang dengan sangat baik, mereka memiliki kekuatan dalam merebut bola dari lawan, performa hebat dari sudut pandang analisis umum."

“Kami memenangkan beberapa pertandingan terakhir, tetapi kualitasnya kurang. Malam ini, di sisi lain, dalam penguasaan bola, dalam manajemen fase, dalam menjadi tim dalam segala hal, saya merasa kami lebih unggul dari pertandingan terakhir dan saya dapat mengkodifikasikannya dalam performa yang hebat.”

Baca juga: AC Milan Berharap Mike Maignan Tampil saat Lawan Tottenham Hotspur

Baca juga: Kondisi Paulo Dybala Kembali Mengkhawatirkan, Penyerang AS Roma Diragukan Tampil

Ia memberikan kabar terbaru tentang striker Victor Osimhen, yang terlihat sedikit khawatir saat ditarik keluar di fase akhir pertandingan.

“Untuk apa yang dinilai langsung di sana, sepertinya tidak ada yang istimewa, hanya sedikit kelelahan karena dia tidak bisa menyayangkan dirinya sendiri."

“Ketika dia memiliki keinginan untuk mendorong, dia meregangkan dan melakukan ini berlari di mana Anda tidak tahu di mana dia akan berakhir."

"Dia bilang dia hampir tidak bisa melakukannya lagi dan akan pergi sejauh dua meter, lalu dua meter itu menjadi dua ratus karena dia mengejar semua orang."

Pelatih Napoli menjelaskan adegan mengharukan antara dia dan pendukung Partenopei yang cacat.

“Dia adalah anak laki-laki yang saya kenal selama bertahun-tahun, bahkan ketika saya melatih di tempat lain."

"Dia adalah penggemar Napoli dan malam ini dia memiliki kesempatan untuk datang, saya melihatnya di belakang bangku cadangan, dan saya menyambutnya dengan senang hati."

"Dia seorang teman, itu hal yang normal yang dilakukan semua orang, teman pergi dan menyapa."

Dia menyentuh kontrol timnya sepanjang pertandingan di Stadion Mapei.

“Malam ini kami sintetik dalam hal-hal yang kami lakukan, kami cepat, kualitatif dalam mengalirkan bola dan menciptakan peluang."

“Menurut pendapat saya, kami menderita beberapa kali karena Sassuolo dilatih dengan baik dan memainkan sepak bola yang bagus, jadi Anda tidak bisa memiliki supremasi selama 90 menit dan terkadang Anda harus menderita."

“Kemudian di babak kedua kami keluar dengan baik, menciptakan beberapa peluang untuk menjadikannya 3-0."

"Ternyata tim tersebut tampil seperti tim yang sangat dewasa, sangat perhatian, dan bersemangat."

“Kita menjalani momen yang baik, tetapi tidak ada yang memiliki anggapan untuk menjadi lebih lembut dan ini adalah sinyal penting untuk masa depan.”

Terakhir, Spalletti menantikan pertandingan babak 16 besar Liga Champions Napoli melawan Eintracht Frankfurt.

“Eintracht Frankfurt adalah tim yang kuat, sangat kuat, yang memiliki pemain yang sangat cepat dan bekerja dengan baik dengan 5-4-1, kemudian menyerang kembali ruang dengan kecepatan dan dengan pemain teknis.

“Mereka adalah tim yang terbiasa bermain untuk satu pertandingan, artinya mereka lebih terbiasa bermain untuk masuk atau keluar, tahun lalu mereka memiliki pengalaman, bermain di final Liga Europa.

“Dan itulah sedikit yang kami coba lakukan. Terkadang kepala berpikir dengan cara yang sedikit terkomputerisasi, memiliki keuntungan ini membuat Anda menghitung keuntungan yang Anda miliki dan itu adalah sesuatu yang tidak boleh Anda lakukan."

Baca juga: SKOR 4-0! Indonesia U20 vs Fiji U20, Arkhan Kaka hingga Hokky Caraka Cetak Gol

Baca juga: Baru Jadi Ketum PSSI, Erick Thohir Harus Hadapi Kisruh PSIS vs Persis di Luar Stadion

“Kami harus mendekati setiap pertandingan seolah-olah itu adalah pertandingan yang menentukan."

"Sikap mendekati setiap pertandingan sebagai satu pertandingan membuat kami terbiasa selalu dengan mentalitas di dalam atau di luar pertandingan.”

Simak update berita lainnya di tribunjambi.com dengan mengakses Google News