Berita Jambi

Kades Betung Surati Presiden Terkait Puluhan Petani Jalan Kaki ke Jakarta: Saya Tidak Mendukung

Kepala Desa Betung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi M Rafai benarkan surati Presiden Jokowi terkait aksi 54 petani ke Jakarta.

tribunjambi/aryo tondang
Ibrahim (62), warga RT 03, Desa Betung ikut aksi jalan kaki ke Istana Negara menuntut keadilan karena anaknya dilaporkan mencuri sawit. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Desa Betung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi M Rafai benarkan surati Presiden Jokowi terkait aksi 54 petani ke Jakarta.

Rafai menyebut dirinya tak mendukung aksi petani tersebut yang mayoritas adalah warganya.

"Karena mereka mengatasnamakan masyarakat tapi bukan masyarakat kami semua. Kami pemerintahan desa secara ini, tidak mendukung gawe macam tuh (kerjaan seperti itu)," kata M Rafai melalui telpon WhatsApp, Rabu (1/2/2023).

Saat ditanyakan lebih mendalam terkait aksi jalan kaki petani tersebut, Rafai pun berdalih bahwa persoalan ini memiliki cerita panjang.

Ditegaskannya bahwa petani asal Jambi yang jalan kaki ke Jakarta tidak ada terdaftar di kelompok tani desa.

"Jadi mereka itu sudah terdesak baru bikin kelompok tani, bukan dari awal mengajukan kelompok tani mereka itu," katanya.

"Sebelumnya mereka itu sekelompok orang memanen buah di kebun inti perusahaan. Sudah keluar tersangka oleh polda, mereka kan mendesak enggak tahu mau kemana nih. Oleh pendampingnya dibikinlah kelompok tani di lahan tersebut, memanfaatkan cerita lahan itu sudah dimainkan oleh WKS," ujarnya.

Terkait koperasi sawit yang berada di dalam kawasan hutan yang dinilai langgar aturan, Rafai menyebut bahwa itu telah ada lebih dulu.

"Koperasi plasma itu sudah lebih duluan dari WKS keluar izin, keluar pemenang permasalahan dengan PT RKK. Koperasi tiga desa ini tahun 2008, mana duluan saya bilang WKS apa koperasi duluan," katanya.

Sementara untuk SK Diskoperindag terdapat koperasi itu, Rafai tidak mengetahui karena dari dulu menyerahkan ke koperasi mandiri.

Kades juga membantah tuduhan yang disebut tak berpihak kepada warganya tersebut.

"Macam mana saya enggak berpihak, pengen saya, saya lihat orang itu saja menangis, nengok menyedihkan seperti itu. Tapi mereka enggak mau mendengarkan saya," katanya.

Disinggung terkait upaya pemerintahan desa dalam menangani permasalahan tersebut, Rafai pun tidak menjawab.

"Kalau sekarang saya no comment lah untuk sementara ini. Karena kami di desa ini masih koordinasi gimana caranya membantu warga yang disana itu, kalau disisi warga lainnya enggak mau peduli, padahal kalau saya sih, buruk baiknya warga saya juga," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved