Kunci dan Jawaban

Impian Bomu, Kunci Jawaban SD Kelas 4 Tema 6 Halaman  173 dan 174.

Impian Bomu soal dan kunci jawaban SD materi kelas 4 tema 6   halaman  173 dan 174

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Buku Tematik Kelas 4 tema 6
soal dan kunci jawaban SD materi kelas 4 tema 6   halaman  173 dan 174. 

TRIBUNJAMBI.COM -Berikut soal dan kunci jawaban SD materi kelas 4 tema 6   halaman  173 dan 174.

Materi ini mengulas tentang Impian Bomu.

Pahami artikel ini sebelum mengerjakan tugas.


Impian Bomu
Penulis: Watiek Ideo dan DK Wardhani
Hai, namaku Bomu. Aku adalah sebatang bambu di daerah Way Kambas,
Sumatra. Aku tinggal bersama segerombol bambu lainnya. Teman kami, Angin,
suka sekali menggoda dan bercanda bersama kami, para bambu.
Tiba-tiba kudengar suara yang amat keras. Itu adalah para pohon besar di
seberang.
“Oh, sebentar lagi kita akan dibawa ke kota,” kata Pohon Kampar.
“Ya. Kudengar mereka akan menjadikan kita mebel-mebel mewah,” ujar Pohon
Meranti bangga.
“Seperti apa ya tinggal di kota?” batinku. Sungguh, aku iri kepada mereka. Para
manusia lebih membutuhkan pohon-pohon itu daripada sepotong bambu.
Hari berganti hari. Pagi-pagi kudengar kehebohan di sawah seberang. Rupanya
itu adalah anak-anak Way Kambas. “Gawat! Kata Ayahku, musim kemarau
sudah datang!”
“Sawah-sawah akan kekeringan.”
“Kita akan kesulitan air bersih nanti.” Suara-suara mereka terdengar khawatir.
Keesokan hari, kulihat anak-anak Way Kambas datang lagi. Tapi kini, mereka
ditemani para orang tua. Dan, hei, mereka berjalan ke arah kami, para bambu!
“Ayo, ayo! Ambil yang bagus bambunya”
“Iya. Biar kuat!”
Orang-orang mulai memotong kami para bambu. Rasanya sungguh geli. Aku
sangat bahagia membayangkan apa yang akan terjadi. Kurasa mereka akan
membawaku ke kota! Hore!
Tubuhku bergoyang-goyang saat orang-orang itu mengusung para bambu ke
sebuah sungai besar di ujung desa. Lho, kok ke sini?
“Ayo, kita rakit sekarang!” Tanpa dikomando, mereka berbagi tugas. Srek! Srek!
Kras! Kras! Hei, apa yang terjadi?
Dan, wow! Tubuhku tertali amat kencang bersama teman-temanku. Kulihat
beberapa bambu lain tampak saling terhubung menjadi pipa-pipa panjang.
“Ayo, kita coba sekarang!”

Tiba-tiba angin bertiup ke arahku. Perlahan, tubuhku berputar. Air pun masuk
ke bumbung-bumbung tubuhku dan teman-temanku. Lalu, air itu tumpah ke
sebuah wadah dan mengalir masuk ke pipa-pipa bambu.
“Berhasil!” “Hore!” “Airnya masuk!”
Para petani dan anak-anak itu bersorak bahagia. Air itu mengalir ke sawahsawah
dan kolam penampungan di tengah desa.
Kini, aku menjadi bagian dari kincir angin ini. Anak-anak Way Kambas
bersemangat sekali menanami sekitar mata air dengan tunas-tunas muda.
Mereka dan para orang dewasa bahu-membahu menahan tepian mata air
dengan bebatuan. Tak boleh lagi ada yang menebang pohon sembarangan
dan mengotori sumber air.
Pertanyaan Bacaan.
1. Apakah judul bacaan di atas?
2. Siapakah tokoh utama cerita di atas?
3. Buatlah sebuah puisi yang terdiri atas paling sedikit 3 bait berdasarkan
bacaan tersebut.
Ingatlah selalu untuk memperhatikan rima setiap baitnya.
Bacakanlah puisimu di depan kelas.
4. Bagaimana penyelesaian masalah pada cerita di atas?
5. Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Jawaban

1. Impian Bomu

2. Bomu

3. 

Mimpiku  hendak ke kota

Mungkin akan  indah di sana

Bahkan mungkin membahagiakan

 

Namaku Bomu si periang dan pemimpi

aku gemar berimajinasi

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved