Harga Pupuk Melambung Tinggi, Kadisbun Provinsi Jambi Ungkap Penyebabnya
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengungkapkan harga pupuk di Indonesia saat ini mengalami kenaikan.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengungkapkan harga pupuk di Indonesia saat ini mengalami kenaikan.
Agusrizal mengatakan kenaikan ini disebabkan karena bahan baku pupuk diimpor Indonesia dari luar negara khususnya eropa.
"Harga pupuk memang naik, karena bahan bakunya itu dari luar, impornya dari Rusia, apalagi yang KCLl, pupuk untuk buah yang paling mahal sama TSP juga bahan bakunya impor," jelasnya, Jumat (27/1/2023).
Terlebih lagi kebijakan Rusia dan China yang membatasi ekspor pupuknya secara signifikan untuk menjaga ketahanan pangannya. Kedua negara tersebut merupakan negara eksportir pupuk terbesar di dunia.
"Sekarang ini transportasi juga kan sulit dari sana, jadi itu naik, itu yang paling berpengaruh karena impor dari dari Rusia," ucapnya.
Kenaikan pupuk ini bahkan hingga mencapai 400 persen, yang awalnya Rp 300 ribu per karung sekarang bisa mencapai Rp 800 ribu - 1,2 juta per karung tergantung merek.
Meski begitu, kata Agus untuk jenis tanaman kelapa sawit tidak mendapat pupuk subsidi, hanya 9 jenis tanaman yang mendapat pupuk bersubsidi, yakni Padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao.
Baca juga: Pemkab Batanghari Bakal Salurkan 60 Ribu Bibit Sawit ke Petani Tahun Ini
Baca juga: Kenaikan Pupuk Nonsubsidi Dikeluhkan Petani Kelapa Sawit Tebo