Petani Pinang di Tanjabtim Ngeluh Harga Murah, Buah Dibiarkan Tumbuh Jadi Kecambah

Petani dan pemilik kebun di Kecamatan Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur mengeluhkan harga jual pinang yang saat ini anjlok.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Rifani
Buah pinang dibiarkan busuk dan jadi kecambah akibat harga pinang anjok. 

TRIBUNJAMBI. COM, MUARASABAK-Petani dan pemilik kebun di kecamatan Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur mengeluhkan harga jual pinang yang saat ini anjlok.

Petani merasa enggan untuk memanen dari hasil kebun pinang dan membiarkan buah pinang yang jatuh dari batang pohon sampai berkecambah.

Petani setempat yakni Ahak mengatakan, saat ini harga pinang di wilayahnya hanya dihargai Rp 3.500 sampai Rp 4 ribu per kilonya.

"Kalau pinang belah harganya sekitar Rp 4 ribu per kilonya. Kalau harga pinang gantung sekitar Rp 9 ribu per kilonya," kata Ahak, Minggu (22/1/2023).

Baca juga: PUPR Tanjabtim Data Wilayah yang Sering Tergenang Akibat Drainase Mampet

Lanjutnya, terkadang ada pula pemilik kebun yang langsung menjual buah pinang dengan kondisi yang masih utuh atau bulat

"Ada juga orang di sini yang jual pinang kuning, atau pinang bulat utuh yang baru diambil dari pohonnya. Itu dihargai Rp 1.200 per kilonya," ujarnya.

Banyak pemilik kebun yang merasa tidak sebanding antara upah panen dan pengolahan, dengan harga jual buah tersebut.

"Kalau kondisi hasil buah pinang di kebun lumayan bagus. Tapi orang pada nggak mau manen buahnya," jelas Ahak. 

Perhitungan upah angkut dari kebun ke rumah menggunakan pompong atau kendaraan air dan upah kocek sudah tidak sebanding dengan harga jual Rp 4 ribu per kilo seperti saat ini.

Baca juga: Pekarangan Rumah Warga Keramas Tanjabtim Sering Kebanjiran Akibat Drainase Mampet

Ia berharap, setidaknya agar sebanding dengan operasional dan lainnya. Minimal harga pinang di diangka Rp 7. 000 per kilogram. 

Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved