Juventus Rombak Manajemen karena tak Ingin Lakukan Kesalahan Berulang

TRIBUNJAMBI.COM - Klub raksasa Liga Italia, Juventus dikabarkan bakal melakukan perombakan besar-besaran di tubuh manajemen klub.

Bianconeri akan mengubah strategi mereka dengan pergantian manajemen, tidak ingin membuat kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan selama tiga tahun terakhir.

La Gazzetta dello Sport merinci bagaimana klub mengkhawatirkan jumlah yang diinvestasikan di pasar transfer dalam beberapa tahun terakhir, mengingat kurangnya kesuksesan olahraga yang sebenarnya.

Tim belum memenangkan Scudetto sejak musim 2019-20 dan tampaknya tidak akan merebut kembali gelar musim ini.

Sekitar 425 juta euro telah diinvestasikan ke dalam skuad Juventus selama tiga tahun terakhir, jumlah yang sangat besar mengingat kurangnya gelar pada periode ini.

Dari nilai 72 juta euro untuk Arthur dalam pertukaran dengan Miralem Pjanic dan 81 juta euro yang dihabiskan untuk Dusan Vlahovic, hingga 60 juta euro yang dihabiskan untuk Federico Chiesa dan total 55 juta euro untuk Gleison Bremer.

Bahkan pemain yang lebih murah, seperti Alvaro Morata, Weston McKennie, dan Manuel Locatelli juga tidak bisa dilupakan.

Dewan direksi baru akan memberlakukan perubahan arah utama bagi klub, berupaya mengurangi defisit dan mendorong anggaran yang berkelanjutan.

Tujuannya sekarang adalah untuk mendapatkan talenta muda dan prospektif, memaksimalkan uang yang dihabiskan untuk tim U-23.

Baca juga: Manchester United Putuskan Masa Depan Anthony Elanga Beberapa Hari ke Depan

Baca juga: Waktu Gabriel Jesus Kembali ke Skuad Arsenal Belum Pasti, Mikel Arteta Buru Striker Baru?

Simak update berita tribunjambi.com lainnya di Google News