Pilpres 2024

Jokowi Dukung Yusril Jadi Capres atau Cawapres Jika Ada Partai yang Mencalonkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mendukung Yusril Ihza Mahendra jika Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu diusung sebagai calon pres

Editor: Fifi Suryani
Tribun Kaltim
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mendukung Yusril Ihza Mahendra jika Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu diusung sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (capres) pada Pilpres 2024. Jokowi beralasan Yusril punya kemampuan yang baik sebagai politikus. Selain itu, pengalaman Yusril begitu mumpuni.

"Kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Prof Yusril tadi, dengan pengalaman yang sangat panjang, saya dukung loh kalau Prof Yusril di 2024 dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden," kata Jokowi di Rakornas PBB di Jakarta, Rabu (11/1).

Dukungan tersebut kata Jokowi, akan diberikan apabila Yusril mendapatkan kendaraan di Pilpres 2024. Oleh karena itu tugasnya PBB menurut Jokowi mencarikan kendaraan agar memenuhi syarat untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024. Jokowi mengatakan selama ini dirinya selalu mendapat dukungan PBB. PBB mendukung Jokowi saat menjadi pemilihan wali kota Solo dan pemilihan presiden. "Saya saat wali kota, salah satu partai yang mendukung saya saat itu adalah PBB, saat presiden juga PBB. Jadi kalau saya dukung gantian, enggak ada salahnya," ujar Jokowi melengkapi.

Maka itu Jokowi menyampaikan kader-kader PBB harus bekerja keras. Mereka perlu kendaraan politik untuk mengusung Yusril pada Pilpres 2024. “Ini serius, serius, tugasnya PBB mencarikan kendaraan supaya sampai 20 persen. Iya dong, ya tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan, saya dukung. Serius,” kata Jokowi.

Dalam sambutannya Jokowi juga menyampaikan ucapan selamat kepada PBB yang sudah lolos menjadi salah satu partai peserta Pemilu 2024. Jokowi berterima kasih atas komitmen partai politik itu dalam menjaga persatuan bangsa. "Tadi sudah disampaikan Prof Yusril, PBB identik sebagai partai Islam, tetapi kader-kader PBB berjiwa nasionalis. Terima kasih keislaman dan keindonesiaan telah menjadi napas PBB dalam berpartai," ujarnya.

Di sisi lain Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor juga mewacanakan jika Yusril akan ikut Pilpres 2024. PBB menargetkan kursi cawapres untuk Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di Pilpres 2024. "Insya Allah kalau memang Allah berkenan, 2024 ini minimal ketua umum kita menjadi wakil presiden Republik Indonesia, ya kita enggak usah ambil-ambil presidenlah, wakil saja cukup, asal direstui oleh Bapak Jokowi," kata Afriansyah.

Afriansyah bercerita bahwa Yusril pernah menjadi capres pada tahun 1999 lalu saat presiden masih dipilih oleh MPR. "Hampir 23 tahun kita menunggu," kata Afriansyah. Ia pun memuji Presiden Jokowi sebagai sosok yang bisa menyatukan semua partai politik. Padahal, dikatakan Afriansyah, Jokowi bukanlah pemimpin partai politik. "Ini luar biasa. Saya berharap Partai Bulan Bintang ini yang sekarang masih memberikan dukungan kepada Bapak Presiden, InsyaAllah kita doakan beliau sehat," tandas dia.

Sebagai informasi, PBB pada Pemilu Legislatif 2019 hanya mendapatkan suara sebesar 0,79 persen sehingga mereka masih membutuhkan setidaknya 19,21 persen lagi dari partai lain untuk bisa mengajukan calon presiden pada Pemilu 2024.

Sementara itu Yusril dalam kesempatan itu menceritakan obrolannnya dengan Presiden Jokowi yang bertanya kepadanya soal PBB itu partai Islam yang seperti apa. "Kemarin Pak Presiden tanya kepada saya, PBB itu Islam yang bagaimana? Yang mungkin kalau ini acara PKB barangkali ada Cak Imin mungkin yang menari itu enggak menari-nari orang Dayak kayak tadi itu, mungkin menarinya tari hadroh yang pakai rebana begitu. Tapi kok PBB menari-nari dayak, macam-macam itu," kata Yusril.

Yusril kemudian menjelaskan bahwa PBB merupakan partai Islam sekaligus kebangsaan. "Itu yang telah kita tegaskan sejak awal," ucapnya. PBB, dikatakan Yusril, memiliki ideologi modernisasi Islam. Menurut Yusril, ideologi ini berlaku secara universal dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Ajaran-ajarannya itu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, tapi sejauh menyangkut kehidupan sosial politik, kemasyarakatan, kenegaraan, hubungan internasional ekonomi dan lain-lain yang diberikan oleh ajaran Islam itu adalah prinsip-prinsip yang dapat ditafsirkan ulang sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman," pungkas Yusril.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved