Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 4 Jan 2023 - Tidak ada Kompromi Ketika Percaya Yesus
Bacaan ayat: 1 Yohanes 2:6 (TB) Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Renungan Harian Kristen 4 Jan 2023 - Tidak ada Kompromi Ketika Percaya Yesus
Bacaan ayat: 1 Yohanes 2:6 (TB) Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Bagi sebagian orang, tahun baru dapat dijadikan sebagai kesempatan baik untuk mengevaluasi kehidupan dan melakukan perubahan.
Segala hal yang dinilai buruk di tahun lalu, akan ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Harapannya, setiap hari akan semakin baik; terjadi perubahan yang dalam standar tertentu yang dibuat.
Semakin sabar, misalnya; yang pasti, seiring berjalannya waktu setiap orang sudah seharusnya akan semakin dewasa dalam segala hal.
Semakin banyak pengalaman yang dilalui, sudah seharusnya membawa seseorang semakin tangguh di kemudian hari.
Menarik, jika kita membaca surat Yohanes. Ia menyatakan bahwa "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
Jika pernyataan Yohanes kita jadikan standar menjadi dewasa, maka orang yang dewasa adalah orang yang hidup sebagaimana Kristus telah hidup.
Hal terkait erat dengan identitas diri kita sebagai orang Kristen, yang memiliki makna sebagai pengikut Kristus, meskipun kata itu awalnya adalah sebuah olok-olokan untuk mereka yang menyatakan diri sebagai pengikut Kristus.
Saat seseorang menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kehidupan Kristus akan menjadi kiblat atau fokus hidupnya. Ini memang konsekuensi logis dari pilihan untuk menjadi Kristen.
Jika tidak demikian maka bisa dinyatakan bahwa pernyataannya sebatas label semata, tanpa adanya kehidupan sebagaimana Kristus telah hidup!
Lalu, bagaimana Kristus telah hidup? Keempat Injil lebih dari cukup untuk merekam jejak kehidupan Kristus selama Ia melayani di Bumi.
Sejak masa kecil-Nya, Ia telah menempatkan Allah sebagai Bapa-Nya. Ia mengikuti apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya.
Pengajaran-Nya fokus pada Kitab Suci. Ia praktekan kasih secara nyata ketika peduli kepada mereka yang tersingkir dan papa.
Ia melakukan banyak mujizat bukan dalam rangka demontrasi kekuasaan atau pembuktian.
Ia bermujizat sebagai tanda bahwa Ia mengasihi. Penolakan tidak membuat-Nya undur.
Ia tetap mewartakan kabar baik meskipun berhadapan dengan ancaman dan intimidasi.
Ia tahu kapan harus berbicara lantang, dan kapan waktunya untuk diam; meskipun konsekuensinya Ia dinilai lemah dan tidak berdaya.
Bahkan ketika tergantung di kayu salib, bukan kutukan yang keluar dari mulut-Nya, melainkan pengampunan kepada mereka yang telah menyalibkan Dia. Inilah cara hidup Kristus!
Jika hari ini kita masih menyatakan diri sebagai orang Kristen, mari konsisten dengan sebutan tersebut: menjadi pengikut Kristus!
Merayakan Natal beberapa waktu yang lalu, bukan semata-mata seremonial semata, namun menjadi pengingat bahwa kita adalah para pengikut Kristus.
Ada baiknya memasuki tahun baru dapat kita jadikan sebagai kesempatan untuk menata ulang kehidupan agar semakin dewasa dalam segala hal.
Tidak ada kompromi dengan kehidupan lama yang penuh dengan kejahatan dan ketidakbenaran.
Hiduplah sebagaimana Kristus telah hidup! Amin
Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam
Renungan Harian Kristen 5 Agustus 2025 - Tidak Ada Tempat Untuk Berlari |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 4 Agustus 2025 - Berani Tampil Benar Meski Sendiri |
![]() |
---|
Renungan Renungan Kristen 3 Agustus 2025 - Hidup atau Mati dalam Kristus |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 2 Agustus 2025 - Kasih yang Memulihkan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 1 Agustus 2025 - Kesetiaan yang Total |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.