Puncak Musim Hujan Rawan Bencana, Masyarakat Kerinci Diminta Selalu Waspada
BMKG memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Kabupaten Kerinci dan sekitarnya terjadi di bulan Desember hingga Januari.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,KERINCI - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Kabupaten Kerinci dan sekitarnya terjadi di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Depati Parbo Kerinci, Kurnia Ningsih mengatakan, Desember merupakan musim hujan untuk wilayah Kerinci dan sekitarnya.
"Saat ini terdapat pusat tekanan rendah di Australia, sehingga seluruh massa udara ketarik ke arah Australia. Cuaca cenderung kering selama sepekan ini di wilayah kerinci dan sekitarnya karena kurangnya tutupan awan, langit cenderung bersih, sehingga sinar matahari langsung di terima oleh permukaan bumi," jelasnya.
Ia menyebutkan, diprediksi mendekati tahun baru nanti, kondisi cuaca di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh, akan kembali di guyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, dan berpotensi terjadinya cuaca ekstrem.
"Masyarakat perlu mewaspadai adanya cuaca ekstrem, cuaca ekstrem sendiri dapat mengakibatkan terjadinya banjir bandang, longsor pada daerah yang rawan longsor, jalanan licin, dan waspada juga pohon serta baliho tumbang akibat angin kencang, dan petir kencang," tutupnya.
Baca juga: Padahal Masih Musim Hujan Kerinci Malah Kekeringan, Ini Penyebabnya
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus juga menghimbau masyarakat Kabupaten Kerinci yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) selalu waspada.
"Kita minta kepada masyarakat untuk selalu dalam siap siaga dan membersihkan saluran air serta tidak membuang sampah ke dalam sungai atau saluran air, untuk mencegah bajir, karena akhir Desember sampai Januari wilayah Kerinci memasuki musim hujan," sebutnya.
Darifus menyebutkan, ada beberapa wilayah yang rawan longsor, seperti Bedeng Duo, Bedeng Delapan, Sako Duo, Batu Hampar dan Pasar Minggu, kecamatan Kayu Aro Barat.
Menurutnya, desa yang paling sering diterjang longsor adalah desa Bedeng Dua dan sudah diingatkan dari awal untuk direlokasi, karena lokasi desa di pinggir tebing.
"Kita sudah ingatkan untuk tidak membangun bangunan lagi, tapi yang sudah ada harus diwaspadai karena tidak layak lagi untuk dibangun rumah," ujarnya.
Baca juga: Kasus Perceraian di Kerinci dan Sungai Penuh Tembus 401 Perkara
"Setiap tahun selalu ada terjadi bencana longsor karena desa lokasinya bertebing sehingga rawan longsor," tandasnya.
Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Danau Belibis Destinasi Wisata di Kabupaten Kerinci, Jernih Airnya Menenangkan Hati |
![]() |
---|
Longsor di Tanjung Jabung Barat, Sembilan Rumah Warga Rusak Berat |
![]() |
---|
Ini Hasil Audiensi PPDI dengan Pemkab Kerinci Setelah Ribuan Perangkat Desa Demo |
![]() |
---|
Ribuan Perangkat Desa di Kerinci Jambi Demo Terkait Siltap, Korlap: Selama Ini Kemana? |
![]() |
---|
Besok Ribuan Perangkat Desa Akan Demo ke Kantor Bupati Kerinci Jambi Terkait Siltap |
![]() |
---|