Berita Kerinci
60 Ribu Jiwa di Kaki Gunung Kerinci Butuh Jalur Evakuasi, Pembangunannya Belum Ada Kejelasan
Pembangunan jalur evakuasi antisipasi meletusnya Gunung Kerinci, sampai saat ini belum ada kejelasan karena Pemerintah Provinsi Jambi belum mendapat r
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pembangunan jalur evakuasi antisipasi meletusnya Gunung Kerinci, sampai saat ini belum ada kejelasan karena Pemerintah Provinsi Jambi belum mendapat rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan bahwa sebenarnya pada tahun 2022 ini pihaknya telah membuat perencanaan untuk jalur evakuasi. Tetapi kendalanya untuk jalur dari Renah Kemumu Kabupaten Merangin ke Lempur Kabupaten Kerinci itu masih melewati Hutan TNKS dan masih panjang prosesnya untuk membuat jalur evakuasi.
Kemudian untuk jalur evakuasi dari Renah Pemetik Kabupaten Kerinci ke Bungo yang dekat jalurnya juga sudah dirancang. Tapi juga ada hutan disana yang sedang diproses dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
“Semua kita lakukan dan itulah kendala kita selama ini, karena ada hutan yang sedikit saja itu butuh izinnya sangat lama dari pusat dan ini kita terus coba terobos. Insyaallah, mudah-mudahan akan berhasil dan kita sudah siapkan desain dengan lengkap tinggal lagi pembangunannya,” kata Gubernur Jambi, Al Haris saat menghadiri acara peringatan HKSN di Kayu Aro, belum lama ini.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kerinci kembali mendesak diizinkan dan dibantu pemerintah pusat untuk pembangunan jalur evakuasi menembus kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus mengatakan, jika terjadi letusan Gunung Kerinci, Pemerintah Kabupaten Kerinci telah menyiapkan enam jalur evakuasi untuk penyelamatan warga yang berada di sekitar Gunung Kerinci.
Adapun enam jalur evakuasi yang telah di siapkan Pemkab Kerinci yakni, Pelompek - Pauh Tinggi, Kersik Tuo - Sungai Tanduk - Danau Tinggi, Bedeng Baru - Sungai Asam, Gunung Labu - Sungai Jambu - Bentok - Sungai Asam, Kebun Baru - Sungai Lintang - Bedeng 8 - Sungai Renah - Sungai Padang, dan Patok 4 - Bedeng 8 - Ujung Ladang.
Darifus menyebutkan, untuk jalur evakuasi dari Pauh Tinggi menuju Renah Pemetik dan Bungo masih terkendala izin dari TNKS dan Pemerintah Pusat yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
"Untuk panjang sekitar 8 KM menembus TNKS, mungkin ini yang membuat pihak Kementerian LH tidak mau memberikan izin pembukaan jalur evakuasi," kata Darifus
Ditambahkan Darifus, Pemerintah Kabupaten Kerinci selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat untuk pembukaan jalur evakuasi ini.
"Kita berharap kepada Pemerintah pusat untuk segera memberikan izin untuk membuka evakuasi ini, karena kita melihat kondisi Gunung Kerinci dalam sepekan ini selalu erupsi," ungkapnya.
Darifus menambahkan untuk warga yang berada di sekitar Gunung Kerinci ada 3 Kecamatan dan 51 Desa dengan jumlah penduduk sekitar 60 ribu jiwa.
"Jika jalur evakuasi tidak segera dibuka, takutnya terjadi letusan Gunung masyarakat tidak bisa lari dan terjebak, ini sama saja pemerintah akan membunuh rakyat, jangan gara - gara 8 KM TNKS masyarakat menjadi korban," jelasnya.
Baca juga: Kadis Pendidikan Merangin Sebut Pemotongan Gaji Guru Honorer Hanya Salah Paham
Baca juga: Kisah Joko Prasetyo, Pemuda Asal Tanjabtim Beromzet Puluhan Juta dari Jualan Roti Gembong
Baca juga: China dan Taiwan makin Panas, Militer Beijing Kirim 18 Pesawat Pengebom Nuklir