Sidang Ferdy Sambo

Kamaruddin Sebut Ferdy Sambo Dendam Pada Brigadir Yosua Terkait Si Cantik

Kamaruddin Simanjuntak Mengatakan sudah lama Ferdy Sambo membenci Brigadir J, diduga karena telah membocorkan adanya si cantik kepada Putri Candrawati

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
KOLASE TRIBUN JAMBI
Terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kiri) dan Kuasa Hukum Bripka Ricky Rizal, Zena Dinda Defega (kanan) 

TRIBUNJAMBI.COM - Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum Keluarga almarhum Yosua Hutabarat, mengatakan sudah lama Ferdy Sambo membenci Brigadir J.

Dia mengatakan, kebencian pada ajudan istrinya muncul terkait dengan keberadaan si cantik.

"Brigadir Yosua Hutabarat sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberitahukan tentang si cantik," katanya.

Kamaruddin pun menghubungkan dengan kesaksian Bharada Richard Eliezer di persidangan, yang mengungkap ada peristiwa di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Dia melihat ada perempuan cantik yang menangis keluar dari rumah itu, lalu pulang naik Pajero warna hitam.

Peristiwa itu terungkap berawal dari Putri Candrawati yang pergi bersama ajudan termasuk Richard dan Yosua ke arah kemang, mutar-mutar beberapa saat di sana.

Selanjutnya mobil itu mengarah dari Kemang ke rumah Jalan Bangka. Richard tidak tahu mau ngapai di sana.

Saat itu dia diperintahkan di luar rumah. Sementara yang masuk ke dalam adalah Yosua dan Putri.

Tak lama setelah itu, dia melihat Ferdy Sambo datang, Richard pun masih ikut menyambutnya.

Setelah 2 jam di sana, dia melihat ada perempuan yang keluar dari rumah itu sambil menangis.

"Mereka kan sempat mencari-cari sambil bawa senjata laras panjang ke daerah Kemang, yang kemudian putar ke rumah Bangka. Di sana ternyata si cantik itu," kata Kamaruddin.

Dia mengatakan, perempuan yang dipergoki Bharada E menangis itu adalah salah satu dari si cantik.

Baca juga: Kesaksian Bharada E: Ferdy Sambo Masih Bisa Ketawa Usai Menembak Brigadir Yosua Hutabarat

"Ada lebih dari satu, itu ada yang berseragam coklat itu, yang disebut piala bergilir," terangnya.

Kamaruddin mengklaim, dia mendapatkan informasi itu dari seorang intelijennya, yang merupakan Jenderal dari Akpol 1987.

"Sejak dari situlah awal dendamnya FS. Makanya di bulan Juli dia sudah sering diancam," tuturnya, pada program Kontrversi Metro TV, dikutip Sabtu (3/12/2022).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved