Sidang Ferdy Sambo
Sejak Awal Rynecke Sudah Merasa Ada yang Tak Beres Pada Bharada E
Ibunda Bharada Richard Eliezer, Rynecke Alma Pudihang, memberi gambaran pergulatan batinnya sejak terjadi pembunuhan pada Brigadir Yosua Hutabarat.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ibunda Bharada Richard Eliezer, Rynecke Alma Pudihang, memberi gambaran pergulatan batinnya sejak terjadi pembunuhan pada Brigadir Yosua Hutabarat.
Dia mengatakan, saat mendapatkan berita peristiwa ajudan Ferdy Sambo tewas di rumah Duren Tiga, sudah langsung menghubungi anaknya, Richard Eliezer alias Bharada E.
Namun Richard saat itu meminta kepada ibu dan ayahnya untuk tenang dan berdoa. "Waktu itu dia bilang hanya ada masalah kecil," ungkap Rynecke.
Sang ibu selalu diminta supaya tidak khawatir akan kondisinya di Jakarta. Namun itu tak bisa membuat hati Rynecky bisa tenang.
Muncul berita di awal adalah adanya baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J, yang diawali adanya pelecehan seksual kepada Putri Candrawati.
Pada pemberitaan awal versi polisi, Bharada E terlibat baku tembak untuk membela diri dan juga menyelamatkan istri Ferdy Sambo.
"Di dalam hati, itu masih belum yakin dengan kebenaran berita itu. Jadi kita masih ragu-ragu, apa ini memang betul-betul tembak-menembak?" ungkapnya, dalam program Rosi Kompas TV.
Dia belum juga mendapatkan kepastian, yang membuatnya semakin merasa tertekan. Dia juga sering menangis dengan kondisi anaknya.
"Waktu itu saya berdoa, saya minta sama Tuhan, kalau bisa saya ke Jakarta. Walaupun cuma bisa pegang tangannya Richard saja, tidak apa-apa, saya ingin ketemu. Saya ingin dia bicara ada apa masalahnya," tuturnya.
Kemudian tanpa disangka-sangka, datang utusan dari Brimob ke rumahnya. Saat itu ayah dan ibu Bharada E ditawarkan ke Jakarta.
Baca juga: PROFIL dan Biodata Brigadir Yosua Hutabarat, Polisi yang Meninggal Di Rumah Kadiv Propam
"Saat itu kami memang dalam keadaan takut waktu, soal keamanan kami, juga nasib anak saya," terangnya.
Mereka berdua akhirnya diterbangkan dari Manado ke Jakarta. Andai tak ada bantuain itu, kata perempuan yang biasa dipanggil Ina tersebut, dia akan berusaha walaupun naik kapal laut.
"Walaupun naik kapal laut saya harus ke Jakarta, saya minta begitu, Saya ingin ketemu dia karena memang waktu itu saya sudah merasa sebagai ibu, saya juga merasakan ini ada yang nggak beres begitu. Jadi saya pingin sekali ketemu dia," jelasnya.
Akhirnya saat itu Richard Eliezer dipertemukan dengan ibu dan ayahnya. Kisah yang disampaikan pada Juli itu masih mengikuti skenario Ferdy Sambo.
Jaksa Ungkap Tak Ada Tekanan dari Ferdy Sambo ke Arif Rahman untuk Rusak Barang Bukti, Lalu Siapa? |
![]() |
---|
Jaksa Sayangkan Sikap Irfan Widyanto yang Tak Mengakui Kesalahannya Meski Sudah Jadi Terdakwa |
![]() |
---|
Vonis Pekan Depan, Masa Penahanan Ferdy Sambo Diperpanjang Hingga 30 Hari Kedepan |
![]() |
---|
Nadya Rahma Salah Menilai Ferdy Sambo: Tega Menjerumuskan Anak Buah ke dalam Jurang yang Luarbiasa |
![]() |
---|
Jaksa Jawab Pledoi Terdakwa Hendra Kurniawan di Kasus Sambo: Sudah Kami Bahas Dalam Surat Tuntutan |
![]() |
---|