Cerita Ahmad, Pria Kelahiran Pakistan Jual Karpet dan Lampu Kristal Impor di Jambi
Ahmad, pria kelahiran Pakistan pada 17 April 1996, saat ini ia membuka usaha karpet import dari negara luar, usaha tersebsut merupakan usaha turun tem
Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUN JAMBI.COM, JAMBI – Sore itu lampu-lampu kristal terlihat menyala seperti di istana yang megah.
Karpet-karpet tersusun dengan rapi, dan lantai beralaskan karpet empuk.
Seketika kaki merasakan kelembutan sutra di toko tersebut.
Pukul 4 sore, terlihat pengunjung wanita dan pria memasuki toko lampu dan karpet itu.
Belum tahu dia akan membeli atau tidak.
Keduanya di sambut pria berewok berbaju biru yang tampak melayani pembeli.
Tak lama terdengar tawar menawar harga.
Begitulah suasana Toko Karpet Impor Al Nasir Kamis (1/12/2022).
Toko yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk, Nomor 13, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi ini ternyata milik Ahmad.
Ahmad kelahiran Pakistan 17 April 1996.
Ahmad terbilang baru dalam berjualan karpet di Jambi, yakni akhir 2019 sebelum pandemi Covid-19.
Ini merupakan usaha turun temurun dari keluarga besarnya yang awalnya buka di Jakarta pada 1990.
Ahmad menceritakan, awal mula ia ke Jambi.
Kebetulan cabang toko Al Nasir ada di berbagai kota besar di Indonesia.
Waktu itu di tokonya yang berada di Pekanbaru ada pelanggan yang meminta ia, coba buka toko di Jambi.
“Coba buka di Jambi mana tahu ada rezekinya di sana, dan kita memang cari rezeki pak, dan liat di kota jambi lalu paman pada waktu itu langsung suvei ke Jambi pada tahun 2018,” ujar Ahmad sambil memperagakan pengunjung itu.
“Akhirnya paman dapat tempat di jelutung untuk mencoba-coba, kemudian buka toko pada akhir 2019, namun saat awal buka masih susah untuk memasarkan karena masyarakat Jambi belum banyak yang tau,” tambahnya.
Namum, seiring berjalannya waktu sekarang ini masyarakt Jambi pada umumnya sudah banyak mengetahui tentang karpet juga barang antik lainnya seperti guci, dan juga lampu Kristal.
Semua barang yang dijual di toko Al Nasir yakni import dari Turki, Iran, Pakistan serta Afganistan.
Dalam kurun waktu pengiriman selama 2 bulan sampai ke Jambi, kadang juga bisalima bulan.
Awal pertama kali buka usaha yakni di Jakarta pada 1990 dan saat ini sudah ada di setiap Kota besar yakni di Pekanbaru, Padang dan Palembang.
Harga karpet import memiliki varian tergantung kualitasnya, mulai dari harga Rp 1 jt hingga Rp 50 jt yang memilki bahan sutra dan kualitas benang dari akrilik yang terlihat antara benang depan dan belakang sangat rapat.
Sementara itu, Ahmad yang merupakan lulusan University Sarghoda Pakistan pada tahun 2015 mengambil jurusan bisnis.
Untuk saat ini Ahmad masih berstatus jomblo alias masih sendiri, memilih fokus untuk berbisnis melanjutkan usaha keluarga dari pada menikah muda.
“Saya belum kepikiran untuk menikah, karena saat ini masih fokus untuk usaha karena masih banyak yang diselesaikan untuk kemajuan toko ini, kebetulan calon masih dicarikan oleh orang tua,” lanjutnya.
“Alhamdulillah respon dari masyarakat di jambi terkait toko karpet baik semua dan Kota Jambi pun aman,”tutupnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ibu Dewi Perssik Sebut Tidak Tahu Anaknya Dekat dengan Rian Ibram
Baca juga: Bek PSG Nuno Mendes Absen di Sisa Laga Portugal di Piala Dunia 2022 Karena Cedera
Baca juga: Alasan Ria Ricis Panggil Baby Moana dengan Sebutan Mbak, Singgung Mendiang Papa