Partai Nasdem Dapat Berkah Usung Anies Jadi Calon Presiden, Elektabilitas Partai Jadi Naik

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Nasdem mendapat berkah setelah mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden untuk Pemilihan Presiden.

Sebab, elektabilitas Partai Nasdem menjadi naik setelah deklarasi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Hasil survei Charta Politika periode November 2022, elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu berada di angka 6,0 persen.

Hal itu diketahui dari hasil survei Charta Politika ini dilaksanakan pada 4-12 November 2022.

Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden.

Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

Sebelumnya, saat Charta Politika merilis hasil survei pada September lalu, elektabilitas Partai Nasdem hanya 4,8 persen, atau terpaut 1,2 persen dengan survei terbaru.

Hasil survei Juni 2022, elektabilitas Partai Nasdem di angka 5,3 persen. 5,1 persen pada survei April 2022.

"Dari survei ini ada kecenderungan ini angka tertinggi didapatkan Nasdem selama 2022," kata Direktur Eksekutif Charta Politika dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya, peningkatan angka elektabilitas ini bisa jadi dipengaruhi langkah Partai Nasdem mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Apalagi, setelah deklarasi awal Oktober kemarin, jajaran Partai Nasdem di berbagai daerah langsung bergerak melakukan upaya-upaya pemenangan, yang juga melibatkan Anies Baswedan.

Yunarto bilang, ada kemungkinan pencapresan Anies Baswedan memberikan dampak elektoral atau efek ekor jas terhadap Nasdem.

"Ya, bisa dispekulasikan kalau dilihat dari sisi momentum, ada pengaruh positif dari deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan," ia menjelaskan.

Elektabilitas Partai masih kalah dari dua partai yang disebut-sebut hendak membangun koalisi bersama, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai Demokrat berhasil masuk lima besar dan berada di urutan kelima dengan elektabilitas 7,3 persen.

PKS mengantongi elektabilitas 6,9 persen, menempatkannya di urutan keenam.

Untuk urutan pertama masih ditempati PDI Perjuangan dengan elektoral 21,7 persen.

Urutan kedua ada Partai Gerindra dengan elektabilitas 14,5 persen, lalu Partai Golkar di urutan ketiga dengan elektabilitas 9,8 persen.

Yunarto bilang, elektabilitas ketiga partai politik cenderung mengalami stagnasi dalam dua bulan terakhir.

"Catatan khusus buat PDI Perjuangan, angka ini sebetulnya bisa dikatakan angka yang cukup besar penurunannya dibandingkan dengan bulan Juni, begitu juga pada Partai Golkar," katanya. 

Ini daftar elektabilitas 18 partai politik menurut survei terbaru Charta Politika:

1. PDI-P: 21,7 persen;
2. Partai Gerindra: 14,5 persen;
3. Partai Golkar: 9,8 persen;
4. PKB: 8,5 persen;
5. Partai Demokrat: 7,3 persen;
6. PKS: 6,9 persen;
7. Partai Nasdem: 6,0 persen;
8. PAN: 4,0 persen;
9. PPP: 3,6 persen;
10. Perindo: 2,5 persen;
11. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 0,5 persen;
12. Partai Bulan Bintang (PBB): 0,5 persen;
13. Hanura: 0,4 persen;
14. Partai Republiku Indonesia: 0,2 persen;
15. Partai Gelora: 0,2 persen;
16. Partai Buruh: 0,2 persen;
17. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP): 0,1 persen;
18. Partai Garuda: 0,1 persen;
19. Tidak tahu/tidak jawab: 13,1 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca juga: DPD Nasdem Kota Jambi Segera Koordinasi dengan Relawan Anies Jambi

Baca juga: Anies Baswedan Pertimbangkan Cawapres di pilpres 2024, Akui tak Mau Tergesa-gesa

Baca juga: Anies Baswedan Disebut Bidik Gibran sebagai Cawapres di Pilpres 2024, Ini Kata Pengamat