TIM PKM Biologi FST Unja Ajarkan Teknopreunership Mengubah Limbah Air Kelapa Jadi Pupuk Organik Cair
Kegiatan PKM ini dilakukan di Kelurahan Penyegat Rendah Kota Jambi. Di mana, Kelurahan Penyengat Rendah sendiri sejak 2016 telah menjadi sentra tanam
TRIBUNJAMBI.COM - Limbah air kelapa selama ini biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik.
Terutama untuk kelapa tua yang hanya dimanfaatkan daging buahnya saja sementara air nya cenderung dibuang dan tidak termanfaatkan.
Berbeda hal dengan kelapa muda yang daging buah dan airnya mempunyai nilai manfaat yang tinggi.
Hal in lah yang mendorong tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Biologi FST Unja untuk melakukan kegiatan pemanfaatan limbah air kelapa menjadi Pupuk Organic Cair (POC).

Tim ini beranggotakan 5 orang yaitu Ahmad Sazali, S.Si., M.Biotek, Ashif, Irvan Yusuf, M.Si, Fitratul Aini, S.Si., M.Si, Hasna Ul Maritsa, S.Si., M.Sc dan Tia Wulandari, S.Pd., M.Si.
Kegiatan PKM ini dilakukan di Kelurahan Penyegat Rendah Kota Jambi. Di mana, Kelurahan Penyengat Rendah sendiri sejak 2016 telah menjadi sentra tanaman hidroponik.
Seetiap pekarangan rumah dmemiliki kebun hidroponik sendiri. tanaman yang ditanam pun beragam mulai dari selada, pakcoy dan beberapa jenis sayuran lainnya. Biasanya masyarakat penyengat rendah menggunakan pupuk kimiawi untuk tanaman hidroponiknya.
Tingginya penggunaan pupuk kimiawi disinilah yang melatarbelakangi kegiatan PKM ini dilakukan. Selain karena harga yang relative lebih mahal, pupuk kimiawi sendiri diketahui mempunyai dampak yang tidak baik bagi Kesehatan dan lingkungan.
Hal ini mendorong tim PKM Biologi Fst Unja untuk mengajak masyarakat Penyengat Rendah untuk beralih menggunakan pupuk organic dengan memanfaatkan limbah air kelapa yang banyak tersedia disini.
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor lurah Penyengat Rendah dihadiri oleh 43 peserta dari RT 31, 17 dan 10 serta perwakilan ibu PKK dan kelompok Wanita Tani.
Peserta diajak langsung untuk mempraktekkan cara pembuatan POC dari limbah air kelapa menggunakan Alat dan bahan yang sudah disiapkan oleh tim PKM.
Bahan-bahan yang digunakan seperti air kelapa, starter EM4, larutan gula dan jerigen sebagai wadah untuk kemudian difermentasi selama 10 hari. Setelah 10 hari hasil fermentasi tesebut sudah dapat digunakan.
Produk POC dari limbah air kelapa ini nantinya dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat penyegat rendah ke tanaman hydroponic yang dimilikinya. Setidaknya dapat mengurangi penggunaan pupuk kimiawi sehingga aman bagi Kesehatan dan lingkungan.
Selain dapat dipakai sendiri, POC yang telah dibuat juga dapat dipasarkan, sehigga menjadi income generate barubagi masyarakat penyengat rendah.
Hal inilah yang seshunggunya menjadi sasaran dari Tim PKM Biologi FST Unja yaitu menerapkan Teknopreuneship pada masyarakat.
Polda Jambi Benarkan Ada Laporan Pengaduan Soal Pemilik Akun TikTok Yang Kritik Pemkot Jambi |
![]() |
---|
Fasha Lepas Keberangkatan 238 Calon Haji Kota Jambi: Jangan Pikiran Harta dan Keluarga, Fokus Ibadah |
![]() |
---|
Viral Kritik Pemerintah Kota Jambi di TikTok, Siswi SMP Ini Kaget dan Berharap Laporan Dicabut |
![]() |
---|
Polres Batanghari Belum Terima Laporan Orang Hilang |
![]() |
---|
Wali Kota Jambi Syarif Fasha Lakukan Ini Untuk Turunkan Kehilangan Air PDAM Tirta Mayang |
![]() |
---|