Sidang Ferdy Sambo
Ferdy Sambo dan Kabareskrim Berseteru, Ini Kata Kamaruddin Simanjuntak
Perseteruan antara Ferdy Sambo dengan Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto mendapat tanggapan Kamaruddin Simanjuntak
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Kamaruddin Simanjuntak menanggapi perseteruan antara Ferdy Sambo dengan Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.
Menurut kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat itu ada sesuatu yang terjadi dibalik gedung Baintelkam terbakar.
Dalam gedung terbakar tersebut juga terdapat kantor paminal, yang sebelumnya dijabat Brigjen Hendra Kurniawan.
Sebagaimana diketahui bahwa eks Karo Paminal itu merupakan terdakwa perintangan penyidikan atau obtruction justice meninggalnya Yosua.
"Kita lihat aja kemarin kan tiba-tiba kebakaran Itu Gedung Baintelkam, apa sih yang ada di dalam gedung Baintelkam ? selain Intel kan disitua ada Paminal," ujar Kamaruddin.
"Itu kan kantornya Brigjen Hendra Kurniawan kan yang HK itu yang b95 HK, itu kan kantor dia," kata Kamaruddin dilihat dari Kompas TV yang tayang pada Minggu (27/11/2022).
Menurut Kamaruddin bahwa di gedung paminal terdapat data data atau catatan catatan anggota polisi yang bermasalah.
"Data siapakah di Paminal, ya data atau dosa dosa daripada aparatur kepolisian, karena ini kan polisinya polisi," ungkapnya.
"Nah kenapa itu harus terbakar, ya supaya data-data itu hilang. Nah kan sudah terjadi selama ini dimana-mana juga begitu," tambahnya.
Menurut Kamaruddin bahwa umumnya terjadi kebakaran gedung jika melibatkan pejabat atau orang besar.
Dibandingkannya dengan rumah penduduk yang sudah ditempati selama 30 tahun tidak mengalami kebakaran.
"Kalau terjadi perseteruan yang melibatkan orang-orang besar itu biasanya pasti terbakar. Sedangkan rumah penduduk yang sudah kabelnya 20 hingga 30 tahun nggak terbakar terbakar tuh, sedangkan gedung orang ini masih baru, dijaga polisi 24 jam, dijaga Provos bisa tiba-tiba terbakar," ujarnya.
"Itu (kebakaran gedung) kalau ada perseteruan tapi, tapi kalau tidak ada perseteruan nggak terbakar terbakar gitu loh," sebut Kamaruddin.
Dia berharap bahwa perseteruan kedua belah pihak dapat segera selesai.
"Jadi mudah-mudahan perseteruan antara kelompok bareskrim dengan Propam ini segera berakhir," harapnya.
Perseteruan kedua belah pihak di institusi kepolisian tersebut dikatakan Kamaruddin akibat Presiden Jokowi yang tidak segera membantu menyelamatkannnya.
Sehingga dampaknya sesama anggota polisi yang berpangkat bintang di pundaknya saling sandera.
"Itulah yang saya sebutkan dulu dengan analisa dan kecerdasan saya selalu bilang kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia, tolong dong selamatkan Polri ini. Supaya mereka tidak
sandera menyandera,"
"Karena Pak Jokowi tidak peduli, cuman bilang empat kali buka seterang terangnya, ya inilah mereka sandera menyandera toh,"
Didalam gedung tersebut juga menurut Kamaruddin terdapat berkas mantan anggota polisi, Ismail Bolong, pengusaha tambang batubara di Kalimantan Timur.
"Ismail bolong Ismail bolong ini mengaku bahwa dia dipaksa atau ditekan oleh Paminal atau Propam untuk membaca-baca hasil berita cara pemeriksaanitu, dibaca dan divideokan,"
"Mereka merasa bahwa Bareskrim menjerat mereka, maka tiba-tiba dari kelompok sana ada perlawanan. Padahal sebetulnya kan yang bermasalahkan Ferdy Sambo bukan institusinya. Kebetulan saja Ferdy Sambo sebagai jenderal bintang dua penjahatnya, diduga penjahat,"
"Kan yang melaporkan saya bukan Kabareskrim, yang mengungkap juga kan saya. Kalau saya yang mengungkap saya yang BAP kan tidak sah. Maka saya mengungkap, Bareskrim yang BAP. Jadi Bareskrim tidak salah,"
"Kalau mereka jadi dendam kepada Kabareskrim juga tidak tepat, yang tepat itu mereka menyadari kesalahannya. Kemudian minta maaf kepada Tuhan dan menyesal, minta maaf kepada orang tua almarhum Brigadir Yosua Hutabarat, pemerintah, wartawan, masyarakat Indonesia, selesai. Maka pertolongan Tuhan datang,"
"Kalau mereka jadi dendam kepada Kabareskrim karena saya mengungkap kejahatan mereka, salah," tandasnya.
Baca juga: Kamaruddin Minta Klaim Ferdy Sambo Soal Uang Rp 200 Dibuktikan di Pengadilan
Baca juga: Kamaruddin Bantah Klaim Ferdy Sambo Soal Uang Rp 200 Juta: Itu Milik Yosua
Baca juga: Terbukti, Ucapan Kamaruddin Soal Uang Rp 200 Juta Ditransfer Setelah Brigadir Yosua Meninggal