Wawancara Eksklusif

Pj Bupati Tebo, Aspan dari Blusukan Hingga Impian Membangun Tebo Sejajar Kabupaten Lain

Pj Bupati Tebo, H Aspan, dilantik pada 22 Mei 2022. Sejak menjabat, dari 107 desa di Kabupaten Tebo tinggal sedikit yang belum ia kunjungi

Penulis: Sopianto | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUN JAMBI/SOPIANTO
Penjabat atau Pj Bupati Tebo, H Aspan (kiri), bersama Koordinator Liputan Tribun Jambi, Deddy Rachmawan. 

Penjabat atau Pj Bupati Tebo, H Aspan, dilantik pada 22 Mei 2022. Hingga kini, dia terus menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.

Aspan bertugas di Kabupaten Tebo menjelang 2024, setelah berakhirnya masa jabatan bupati dan wakil bupati. Menteri Dalam Negeri menunjuknya melanjutkan pembangunan di wilayah tersebut.

Saat silaturahmi dengan Tribun Jambi, Aspan memaparkan bagaimana kondisi Tebo dan perjalanan pembangunan di sana.

Berikut wawancara eklusif bersama Pj Bupati Tebo, Aspan, di rumah dinasnya.

 

Bagaimana rasanya  jadi Pj bupati ?

Memang, dibandingkan tugas-tugas yang biasa saya rutinkan sebagai kepala dinas, sebagai pejabat fungsional, sedikit berbeda. Yang jelas, kalau saya sebagai pejabat fungsional seperti contohnya di dinas PU, ini kan hanya sebatas mengurus infrastuktur, kemudian saya ke asisten II juga rata-rata di bidang ekonomi dan pembangunan. Nah kalau saya menjadi Pj, ini kan semua sektor. Jadi kepala daerah itu sama seperti camat, kades. Satu persoalan saja kepala daerah harus tahu.

Dengan kesibukan hari ini, apa yang berubah dari kehidupan, Bapak?

Yang berubah di kehidupan saya hari ini waktu istirahat. Yang jelas selama enam bulan saya menjabat Pj Bupati Tebo seperti yang diungkap teman-teman OPD juga, kami tidak mengenal tanggal merah, semua tanggal hitam. Pada saat siang kami gunakan waktu untuk berkerja yang berkaitan dengan masyarakat, malam kita fokuskan dengan pekerja administrasi hingga jam 2 malam.

 

Saya amati, Bapak sering turun ke desa-desa. Dari 107 desa, berapa yang sudah dikunjungi?

Dari 107 desa ditambah 15 desa yang sudah mekar, alhmdulillah sampai hari ini yang belum kami kunjungi 11 desa. Dan insyaAllah tanggal 22 kami selesaikan.

Itu kan pencapaian yang luar biasa. Itu Bapak targetkan saat dilantik atau memang ketika ke Tebo melihat desanya harus dikunjungi?

Jadi begini. Ketika kita ingin berbuat sesuatu, harus tahu dulu, seperti apa. Dan kita tahu Tebo ini kabupaten yang luas nomor dua setelah Kabupaten Merangin, sementara dana yang kita punya sedikit.

Sesuai pesan Pak Mendagri ketika pembekalan kami, bahwa kita mengelola keuangan daerah bagaimana managed keuangan daerah yang ada untuk dapat kita bangun dan ini perlu saya ketahui betul kondisi di desa itu seperti apa, dan kita melihat prioritasnya seperti apa, sehingga rupiah demi rupiah APBD yang kita gunakan bermanfat.

Kita melihat desa keluhan nya seperti apa. Banyak keluhan masyarakat tentang jaringan internet, PLN dan ini yang kita perjuangkan.

Baca juga: 5 Jabatan Pemkab Tebo Dilelang Berikut Jadwal Assesment

Umumnya apa yang menjadi keluhan desa?

Pertama, soal infrastruktur, jalan dan jaringan listrik. Dan ada juga beberapa yang rindu dengan pimpinan, sebab ada suatu desa yang menagis dan tidak pernah dikunjungi pejabat. Jangankan soal bantuan, mengujungi saja tidak pernah.

Terhadap keluhan mereka terkait jalan, kami sudah mengambil langkah tertentu, sebab kalau kita membangun jalan itu sekaligus semuanya, ini kan butuh dana yang besar, maka nya kita lakukan langkah tertentu. Di 2023 kita anggarkan Rp10 miliar di APBD Perubahan Rp2 miliar.

 

Sebagai putra daerah, sudah lama tidak pulang ke daerah. Apa yang berubah dulu dengan sekarang?

Kalau perubahan, saya tidak ingin menyampaikan, biarkan masyarakat yang menyampaikan. Yang jelas, saya punya mimpi ketika orang masuk ke wilayah Tebo, orang tahu ini ibu kota kabupaten. Jadi beberapa langkah kegiatan yang kita fokuskan di 2022 dan nanti kita bikin Tugu Sultan Thaha yang cukup besar di Simpang.

Kemudian kita mau bikin pujasera agar ada tempat nongkrong. Kemudian kita mau bangun gedung Dekranas tempat menjual produk UMKM lokal. Jadi kalau pendatang ke Tebo tidak usah jauh beli oleh-oleh mampir di Masjid Agung Al Ittihad Tebo di situ sudah lengkap semua.

Kita juga akan buat gapura masuk Kota Tebo, sehingga orang tahu ini ibu kota kabupaten. Itu mungkin yang biayanya tidak besar. Kami menyadari dalam waktu dua tahun lebih kurang pembanguanan yang wah, yang mengeluarkan biaya puluhan miliar tidak mungkin, jadi kami melihat apa yang bisa dibangun di Kabupaten Tebo agar Tebo dikenal orang.

Baca juga: Bertemu Pj Bupati Tebo Aspan, Warga Rimbo Ilir Tebo Minta Alat Pertanian

 

Masa jabatan (Pj) kurang lebih dua tahun. Kalau waktunya tidak cukup, apakah punya niat untuk maju pada 2024 pak ?

Kalau itu sekarang, yang jelas saat ini kita sesuai arahan Pak Gubernur. Ketika memanggil saya, ketika diminta untuk jadi Pj di sini menyelesaikan tugas ini. Saat ini saya fokus dengan tugas sekarang tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Kalau persoalan yang lain biar masyarakat yang menilai.

 

Apa harapan kepada warga Tebo yang melihat video ini?

Kepada seluruh warga Kabupaten Tebo, baik yang ada di Tebo maupun yang di luar Tebo, ketika kami sampaikan pada saat pertemuan dan beraudiensi dengan masyarakat di desa-desa. Yang pertama, kami ingin bersilaturahmi dengan tokoh, masyarakat, karena seperti yang saya sampaikan tadi bahwa Kabupaten Tebo cukup luas dan cukup banyak permasalahan yang diatasi, dan tidak mampu kami menyelesaikan sendiri.

Berkaitan dengan itu kami mohon dukungan dari tokoh masyarakat dan masyarakat pada umum nya untuk memberi saran dan pendapat, setidak-tidaknya doa agar kami dapat melaksakan tugas sebagai Pj ini dengan amanah agar Kabupaten Tebo ini sejajar dengan kabupaten lain kalau bisa lebih. Pada intinya kita mohon dukungan dan suport dari masyakat yang ada di Kabupaten Tebo. (sopianto)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved