Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 25 Nov 2022 - Menjadi Pelaku Firman

Bacaan ayat: Yakobus 1:22 (TB) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen Jumat 25 Nov 2022 - Menjadi Pelaku Firman

Bacaan ayat: Yakobus 1:22 (TB) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Oleh Pdt Feri Nugroho

3D: datang, duduk, diam! Ungkapan ini berlaku bagi kita yang tidak pernah ambil peran dalam suatu perjumpaan.

Dalam setiap kesempatan berjumpa dengan sesama hanya diisi dengan tindakan sibuk dengan diri sendiri.

Sibuk dengan dandanannya yang belum rapi, sibuk memberi komentar tampilan orang, body shaming, mecari-cari kesalahan, atau diam dalam arti harafiah; tidak berbuat apa-apa, tidak melakukan apa-apa.

Mungkin tidak berbuat apa-apa disebabkan oleh rasa percaya diri yang kurang.

Takut dinilai salah. Anehnya, pada satu sisi kurang percaya diri namun paling gampang menemukan kesalahan orang lain. Ini menjadi lingkaran tanpa ujung; ketika menemukan kesalahan pada orang lain, seakan itu menjadi penghakiman pada diri sendiri.

Akibatnya takut dinilai salah yang bermuara pada tidak melakukan apa-apa dalam hidup.

Terbayangkah, ketika hal yang sama terjadi saat kita beribadah hari Minggu?

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 24 Nov 2022 - Menemukan Mesias dalam Pengalaman Hidup

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 23 Nov 2022 - Memberikan Persembahan sebagai Wujud Syukur

Sibuk mencari berbagai kekurangan, sementara giliran harus ambil bagian, menjadi sunyi tanpa respon.

Yakobus nampaknya memberikan kritikan tajam kepada pembacanya, ketika fokus pada iman, orang bisa lupa dengan tanggung jawab yang diemban. Cukup percaya maka semua beres!

Cukup beriman, dan tidak perlu berbuat apa-apa lagi! Untuk apa berbuat sesuatu, jika sudah memiliki iman? Ini hampir sama dengan pernyataan, 'Untuk apa berbuat baik jika sudah diselamatkan?'.

Terlihat sebagai pernyataan cerdas, meskipun pada dasarnya justru memperlihatkan kebodohan!

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved