PKS tak Tergoda Gabung KIB, Pilih Setia Dengan Demokrat dan NasDem
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tak akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Majelis Syura Sohibul Iman.
Partainya terus dibujuk Golkar agar bergabung dengan kolalisi tersebut.
Namun pihaknya memastikan menolak tawaran partai beringin tersebut.
"Kalau dari pandangan mereka, mereka mau membujuk kami masuk KIB. Kami, dari saya, ingin membangun saling pengertian, pilihan boleh beda, silakan tadi KIB, tapi kami (PKS tetap) di sini," ucapnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/11/2022).
Justru dia menawarkan balik Golkar agar gabung NasDem dan Demokrat di Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Dalam hal ini pihaknya memastikan jika PKS tak melanggar apapun ketika berkomunikasi dengan partai lain.
Diakuinya jika partainya juga berkomunikasi baik dengan Gerindra dan Perindo.
"Gara-gara kami sudah punya pilihan, kami enggak mau komunikasi dengan yang lain, kan enggak begitu," kata dia.
"Justru ini nanti menjadi landasan ketika siapapun berkuasa terjadi semacam mutual understanding, tidak ada permusuhan," sambungnya.
Disarankan Gabung KIB
Menurut pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing, Pemilihan Presiden 2024 lebih nyaman ketika PDI-P dan PKS berada dalam satu barisan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Emrus Sihombing beralasan, politik Indonesia sangat cair, termasuk dalam berkoalisi.
"Konteksnya bukan PDI-P bergabung dengan KIB, tetapi ada titik kepentingan bersama kalau mereka berkoalisi. Kalau PDI-P bergabung, seolah-olah PDI-P yang subordinat," katanya, Selasa (8/11/2022).
Emrus Sihombing usul pembentukan poros koalisi antara Golkar, PAN, PPP, PDIP, dan PKS.