Gempa Cianjur

Pasca Gempa, Cianjur Diguyur Hujan Deras Hinga Banjir, Warga Alami Trauma

Sejumlah Warga Rawa Cina Kidul, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur masih trauma dengan peristiwa gempa Cianjur sehingga lebih memilih mengungsi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Tribunjabar
Banjir yang terjadi di Cianjur pasca gempa 

 


TRIBUNJAMBI.COM - Warga Rawa Cina Kidul, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur masih trauma dengan peristiwa gempa Cianjur sehingga lebih memilih mengungsi.

Kini kawasan tersebut terendam banjir akibat hujan deras, Rabu (23/11/2022)

Daerah yang terkena banjir tersebut yakni Kampung Rawa Cina Kaler, Kamung Rawa Cina Kidul, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Pantauan Tribunjabar, bencana banjir yang menggenangi jalan itu masih bisa dilalui kendaraan.

Sebab bencana tersebut  airnya bisa mengalir ke sawah.

Nanang, Warga Rawa Cina Kidul, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur menyebutkan bahwa warga masih trauma dengan peristiwa gempa Cianjur.

Sehingga Kampung-kampung tersebut masih sepi karena ditinggalkan oleh penghuninya.

Warga masih lebih memilih tinggal di pengungsian.

"Sebelumnya belum pernah banjir. Ini banjir karena ada longsor," ujarnya.

Material longsor yang disebabkan gempa bumi di Cianjur menutup saluran air.

Hingga berita ini ditulis, hujan deras masih mengguyur daerah pusat gempa Cianjur itu.

Sebelumnya diberitakan Tribunjambi.com, Data terbaru korban gempa Cianjur hingga Rabu (23/11/2022), ada 268 korban meninggal dunia.

Sementara itu, tercatat 58.362 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Data BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11) sebagian besar belum diketahui identitasnya.

Baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi. Sedangkan 151 orang belum diketahui nasibnya.

Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.

"(Korban hilang) masih dicari secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," katanya.

Kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini, 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.

Dijelaskan Letjen TNI Suharyanto, 12 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

Dari 12 kecamatan itu sudah ada tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah.

Warga yang terdampak gempa untuk masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya.

"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," kata Letjen TNI Suharyanto.

Sementara, BNPB menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar Rp 1,5 miliar serta bantuan logistik senilai Rp 500 juta.

Hal itu dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana gempa Cianjur.

"Untuk desa terisolir selain membuka jalan dari darat, juga disiapkan satu heli untuk distribusi logistik," Letjen TNI Suharyanto menjelaskan.

BNPB juga membuka call center yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait penanganan gempa Cianjur.

"Jika ada masyarakat yang ingin tahu kondisi keluarganya yang terkena gempa, bisa menghubungi call center 117 untuk BNPB dan nanti akan terhubung pada posko di Cianjur. Sehingga semua informasi semua berasal dari posko," pungkas Letjen TNI Suharyanto.

Artikel ini diolah dari Tribunbogor

Baca juga: Tangis Dinar Candy Pecah saat Tahu Adiknya Berhasil Selamat dari Gempa di Cianjur

Baca juga: Gempa Bumi 6,0 SR Landa Turki, Sebelumnya Terjadi di Kepulauan Solomon hingga Cianjur Indonesia

Baca juga: Setelah Gempa Cianjur, Getaran Magnitudo 7,0 Guncang Kepulauan Solomon Picu Peringatan Tsunami

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved