Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 23 Nov 2022 - Memberikan Persembahan sebagai Wujud Syukur
Bacaan ayat: Amsal 3:9-10 (TB) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi
Renungan Harian Kristen Rabu 23 Nov 2022 - Memberikan Persembahan sebagai Wujud Syukur
Bacaan ayat: Amsal 3:9-10 (TB) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Mengapa kita memberikan persembahan? Apakah Allah (masih) memerlukan harta benda kita, sementara Ia adalah pencipta langit dan bumi?
Jika motif memberi persembahan karena kebutuhan, maka dipastikan persembahan tidak diperlukan lagi sebab Allah tidak pernah membutuhkan persembahan. Bukankah segala hal yang ada adalah milik-Nya?
Perjanjian Lama mengajarkan bahwa memberikan persembahan berupa korban bakaran dalam rangka membangun hubungan dan perbaikan relasi dengan Allah; Allah tidak pernah lapar sehingga perlu disodorkan makanan dan minuman untuk makan.
Jika Allah akhirnya berkenan dijumpai umat dalam ritual, setelah umat menyampaikan persembahan: itu terjadi karena Allah beranugerah dan mengijinkan umat untuk datang kepada-Nya.
Setelah korban pendamaian yang sesungguhnya hadir (Yesus Kristus), maka persembahan dimaknai secara baru dengan dikembalikan kepada makna awalnya, yaitu Allah beranugerah dan umat bersyukur atas anugerah tersebut.
Bersyukur itu harus berangkat dari kesadaran dan penemuan akan berkat sebagai anugerah Tuhan dalam hidup. Jika tidak demikian, bersyukur akan dirasakan sebagai beban.
Apalagi ketika berfikir bahwa ia mendapatkan segala hal dalam hidup berupa harta benda, diyakini sebagai buah dari kerja keras yang sudah dilakukan.
Jika kemudian jumlahnya harus berkurang karena (harus) memberikan persembahan, maka wajar jika yang bersangkutan akan mencari berbagai alasan yang logis untuk tidak berpersembahan.
Penulis Amsal membuat kata bijak saat menulis, 'Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."
Tulisan ini sering disalahpahami bahwa jika motif memberikan persembahan adalah memancing Allah untuk memberikan berkat lebih banyak.
Seakan umat dibawa untuk berbisnis dengan Allah dengan keuntungan yang berlipat-lipat.
Renungan Harian Kristen 20 Mei 2023 - Melanjutkan Tongkat Estafet Pelayanan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 17 Mei 2023 - Berjalan dengan Kepala Tegak |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 14 Mei 2023 - Menanti Roh Kudus |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 13 Mei 2023 - Mengerti Namun Belum Memahami |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 12 Mei 2023 - Terhalang Menemukan kasih Tuhan |
![]() |
---|