Perang Rusia Ukraina
10 Juta Warga Ukraina Tanpa Listrik, Serangan Rusia Lumpuhkan Pasokan Energi
Militer Rusia terus menyerang Ukraina menggunakan rudal, dampaknya pasokan listrik lumpuh.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Militer Rusia terus menyerang Ukraina menggunakan rudal, dampaknya pasokan listrik lumpuh.
Serangan Rusia dikonfirmasi Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pada Jumat (18/11/2022).
Akibat dibombardir Rusia kini hampir setengah dari sistem energi Ukraina tak beroperasi.
Pihak berwenang di ibukota Ukraina, Kyiv, memperingatkan kota itu dapat menghadapi "penutupan total" jaringan listrik saat musim dingin tiba.
“Sayangnya Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan,” kata Denys Shmyhal, yang dikutip dari Al Jazeera.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sekitar 10 juta orang di Ukraina hidup tanpa listrik. Dia mengatakan pihak berwenang di beberapa daerah Ukraina memerintahkan pemadaman listrik darurat.
Operator jaringan listrik nasional Ukraina Ukrenergo mengatakan Rusia telah meluncurkan enam serangan rudal berskala besar terhadap infrastruktur energi Kyiv antara 10 Oktober hingga 15 November.
Rusia telah melakukan serangan signifikan di seluruh Ukraina setelah jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Krimea rusak sebagian akibat ledakan pada Oktober.
Moskow menyalahkan Kyiv atas ledakan itu, tuduhan yang telah dibantah Ukraina.
Dengan suhu turun hingga nol derajat dan salju pertama tahun ini telah terlihat di Kyiv, para pejabat Ukraina bekerja untuk memulihkan jaringan listrik nasional setelah Rusia melakukan pemboman terberat terhadap infrastruktur sipil Ukraina dalam perang yang sudah berlangsung sembilan bulan ini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bencana kemanusiaan di Ukraina pada musim dingin ini karena kekurangan listrik dan air.
“Kami sedang mempersiapkan skenario yang berbeda, termasuk penutupan total,” kata wakil kepala pemerintah kota Kyiv, Mykola Povoroznyk.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya telah menggunakan senjata jarak jauh pada Kamis (17/11/2022) untuk menyerang fasilitas pertahanan dan industri Ukraina, termasuk "fasilitas pembuatan rudal".
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Baca juga: Rusia Marah Besar Didesak 94 Negara Ganti Rugi Perang di Ukraina
Baca juga: Sinopsis Under The Queens Umbrella Episode 11, Pangeran Seongnam Diragukan Sebagai Keturunan Raja
Baca juga: Bangun Armada Drone Angkatan Laut, Ukraina Butuh Sumbangan Rp 400 Miliar
Rusia Kembali Hancurkan Jaringan Listrik Ukraina, Ribuan Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Ukraina Mohon Diberi Tambahan Senjata Barat, Kemarahan Rusia Semakin Besar |
![]() |
---|
Rusia Tegaskan Tak Ada Libur Perang saat Natal dan Tahun Baru, Harapan Presiden Ukraina Pupus |
![]() |
---|
Ukraina Krisis Energi di Musim Dingin, 70 Negara Cari Solusi Beri Bantuan |
![]() |
---|
Terungkap Pasukan Khusus Inggris Ikut Berperang di Ukraina Hadapi Rusia |
![]() |
---|