Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Terungkap, Polisi Temukan Mobil yang Hilang Misterius

Polisi  menemukan mobil Honda Brio milik satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, tepatnya di Perumahan Citra Garden Extensio

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
KompasTV
Keluarga empat orang yang ditemukan membusuk di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat tidak yakin meninggal karena kelaparan. 

 


TRIBUNJAMBI.COM - Polisi  menemukan mobil Honda Brio milik satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, tepatnya di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7.

Mobil berpelat nomor B 2601 BRK tersebut ternyata berada di salah satu showroom mobil bekas di wilayah Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa mobil tersebut ternyata sudah dijual Budiyanto Gunawan, salah seorang satu keluarga yang tewas di Kalideres.

Hengki menuturkan bahwa mobil tersebut dijual senilai Rp160 juta.

"Pada bulan Januari dijual oleh almarhum Budiyanto ke showroom di Kalideres," ujar dia.

Kombes Hengki Haryadi mengatakan dengan ditemukannya mobil maka motif tewasnya satu keluarga sudah ada titik terang.

"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat memperoleh titik terang dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," katanya.

Namun, ia masih belum mau membeberkan seperti apa titik terangnya lantaran pihaknya masih terus meminta pertolongan para ahli.

Hal tersebut dilakukan guna mengungkap penyebab kematian satu keluarga itu.

"Polda Metro Jaya saat ini melaksanakan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian," tutur Hengki.

"Seperti forensik dan medikolegal, pathologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA. Selain kedokteran forensik, Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menjadi sorotan.

Pasalnya, polisi kesulitan menemukan motif dari temuan mayat tersebut, Kamis (10/11/2022).


Bukan Kelaparan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan penyebab satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat itu, bukan karena kelaparan, Selasa (15/11/2022).

Namun, kata Zulpan, Polda Metro Jaya masih terus mendalami motif dan penyebab kematian satu keluarga tersebut.

"Iya, dalam arti bukan kelaparan terus mati, tapi ini masih kami dalami lebih lanjut lagi," kata eks Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan tersebut.

Menurut Zulpan berdasarkan bukti-bukti yang ada sejauh ini bahwa kelaparan bukanlah faktor utama dalam kematian satu keluarga itu.

Kendati demikian, ia mengatakan Polda Metro Jaya tidak akan terburu-buru menyimpulkan, karena perlu kehati-hatian mengungkap kasus ini.

"Jadi, belum bisa disampaikan dulu ya. Tapi ya kemungkinannya memang ya tidak mengarah mati karena kelaparan begitu ya," tutur dia.

Sebelumnya dari investigasi sementara dikabarkan keluarga korban memiliki sebuah mobil dan sepeda motor.

Namun, belakangan ini tak terlihat lagi keberadaannya.

Hal itu dibenarkan salah satu tetangga korban yang bersebelahan langsung dengan rumahnya, Tio (58) saat ditemui, Sabtu (12/11/2022).

"Tadinya ada mobil dan motor. Belakangan dia jalan kaki, motor juga nggak ada. Dari mobil Brio, terus Scoopy tuh motor," jelas Tio.

Menurut Tio, ketiadaan kendaraan itu tadinya dianggap tetangganya itu sudah pindah, dan hanya menyisakan sang anak, Dian.

Bukan tanpa alasan Tio berpikir demikian, sebelumnya saat perayaan Imlek, ia pernah menanyakan kepada Dian, keberadaan mamahnya.

Namun, ia hanya menyampaikan kalimat berulang, yakni 'pindah'.

"Biasanya kami bersungkem kalau Imlek, kami nanya ke anaknya yang namanya Dian. Saya tanya, 'mama kemana?' dia jawab 'pindah, pindah,'" jelas Tio.

Meski begitu, Tio kerap melihat sesekali sang bapak datang untuk mengontrol rumahnya.

Saat itu, Tio mengira jika keluarga tersebut pindah ke rumah baru yang tidak jauh lokasinya.

"Ya itu sejak yang saya tanya (ke bapaknya) dari Februari ke Maret, pastinya saya tidak ingat. Mobilnya sudah tidak ada," ujar Tio.

"Saya ingat, eh mobil udah enggak ada, pindah nih. Saya pikir pindahnya dekat-dekat. Soalnya si bapak suka datang ke sini, saya pikir kontrol rumah kali yah gitu," lanjutnya.

Diketahui, kata Tio, dari keempat orang tersebut, hanya sang ayahlah yang bisa mengendarai mobil.

Sementara, sang paman yang tinggal bersamanya, menurut dugaan Tio, sudah tak bekerja lagi semenjak Covid-19.

Pasalnya, dahulu sang paman kerap pergi pagi pulang sore, namun sekarang tidak lagi.

Sementara sang ibu dan anak, kata Tio, diketahui tidak bekerja.

"Nah bertiga tuh kalau ke pasar atau ke supermarket ketemu. Saya pikir apa pindahnya deket ya, kok enggak pernah ketemu di pasar, saya pikir gitu,"

Meski begitu, Tio tidak mengetahui kemana mobil tersebut sekarang.

Ia juga mengaku kaget dengan penemuan empat mayat dalam satu rumah tersebut.

"Waktu dengar ada empat korban, saya kaget. Soalnya saya udah lama enggak dengar, biasanya kan kalau dia ngobrol, saya lagi kerja-kerja di sini akan kedengaran, ini tuh enggak ada suara loh," ucap Tio.

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Baca juga: Kejanggalan Mayat Hidup Lagi di Bogor - Tak Ada Surat Kematian hingga Tak Ada Jejak Perjalanan

Baca juga: Heboh Temukan Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Kapolres Sebut tak Ada Tanda Kekerasan

Baca juga: Posisi Mayat Satu Keluarga di Kalideres Ditemukan di Tempat Berbeda, Polisi Lakukan Otopsi

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved