Lawan Covid 19
Kota Jambi PPPKM Level 1 Hingga 5 Desember 2022, Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi Jelang Nataru
Sesuai instruksi Wali Kota Jambi Nomor 21/INS/XI/HKU/2022, saat ini Kota Jambi sedang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sesuai instruksi Wali Kota Jambi Nomor 21/INS/XI/HKU/2022, saat ini Kota Jambi sedang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu.
Instruksi Wali Kota tersebut berlaku sejak tanggal 8 November sampai dengan 5 Desember 2022.
Dalam instruksi tersebut dijelaskan, untuk wilayah di Kota Jambi yang ditetapkan masuk ke dalam PPKM level satu, maka dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas atau melaksanakan pembelajaran tatap muka jarak jauh.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Jambi, Sugiyono mengatakan meski berstatus level satu. Sekolah di Kota Jambi baik SD maupun SMP masih menerapkan sistem belajar tatap muka secara langsung.
"Kita masih tatap muka penuh, tetapi kita tetap mengantisipasi kasus Covid-19 di sekolah," jelasnya. Senin, (14/11).
Sugiyono menjelaskan, untuk mengantisipasi dan pencegahan penularan Covid-19 di sekolah, tim gugus tugas di masing-masing sekolah masih terus diaktifkan.
"Kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Jambi," ujarnya.
Ia juga menambahkan, selain pembelajaran tatap muka secara langsung. Kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa juga masih tetap dilaksanakan.
Sementara jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) angka Covid-19 di Provinsi Jambi kembali mengalami kenaikan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr Fery Kusnadi pada saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), Senin (14/11).
Berdasarkan laporan terbaru jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan, sebanyak 6.561.504 orang terkonfirmasi Covid-19 dan 49.794 orang masih dalam perawatan, sebanyak 6.352.606 orang sembuh dan 151.104 orang meninggal.
Dalam menghadapi dan mengatasi peningkatan angka Covid di Jambi, dr Fery mengatakan dinkes sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi menangani hal tersebut.
"Pertama, kita menyediakan kamar di rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, kedua protokol kesehatan kita terapkan, dan ketiga vaksinasi tetap kita laksanakan," jelasnya.
Masyarakat pun diminta harus tetap waspada dengan penyebaran Covid-19. Pasalnya, virus Covid-19 varian Omicron aktif bermutasi. Kata dr Fery, varian ini memunculkan dua subvarian baru yaitu XBB dan XBC.
"Penularan virus ini sangat tinggi, sejak tahun 2020 ditemukan tiga varian virus pertama Alpha, Beta dan Delta di bandingkan dengan varian virus terbaru XBB dan XBC, varian delta berdasarkan rilis lebih parah dan banyak memakan korban," tuturnya.
Untuk diketahui subvarian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India. Data WHO menyebutkan, sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara, seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Menurut observasi dari negara yang sudah terdapat XBB, penularannya dianggap sama dengan varian lain yang ada. XBB merupakan subvarian yang predominan di Singapura, mencapai hingga 54 persen kasus pada minggu kedua Oktober 2022, yang pada minggu sebelumnya hanya 22 persen.
Masuk Mal dan Fasilitas Umum Wajib Booster, Kemenkes Pastikan Stok Vaksin Booster Cukup |
![]() |
---|
Waspada Covid Varian Baru dari India, Jokowi Wajibkan Gunakan Masker di Dalam dan Luar Ruangan |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 Bak 'Roller Coaster', Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Panik |
![]() |
---|
Antisipasi Keberadaan Varian Deltacron |
![]() |
---|
Pemerintah Siapkan Roadmap Menuju Endemi, WHO yang Menentukan. Biasakan Hidup dengan Prokes |
![]() |
---|