Hasil Survei Indikator, 60 Persen Setuju Ketua Umum PSSI dan Jajaran Mengundurkan Diri
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa responden setuju dengan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) agar ketua umum PSSI dan jajaran
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa responden setuju dengan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) agar ketua umum PSSI dan jajaran mengundurkan diri.
Survei Indikator politik Indonesia menunjukkan bahwa sebesar 60,2 persen setuju agar ketua umum PSSI, Mochamad Irawan dan jajaran komite eksekutif atau Exco mengundurkan diri.
Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia mengatakan bahwa survei dilakukan terhadap 1.220 responden.
Responden dalam survei Indikator Politik Indonesia itu berusia diatas 17 tahun dari seluruh provinsi dengan rentang waktu 30 Oktober hingga 5 November 2022.
Hasil survei menunjukkan total 60,2 persen responden setuju dengan rekomendasi ketua umum PSSI Iwan Bule, sapaan Mochammad Iriawan dan jajaran Exco untuk mundur dari PSSI.
Responden menilai bahwa Iwan Bule pantas mundur dari PSSI sebagai pertanggungjawaban moral atas terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Dalam survei itu juga menyebutkan bahwa TGPF telah merampungkan tugas dan melaporkannya kepada Presiden Jokowi.
Salah satu rekomendasi atau saran hasil kerja TGPF yaitu agar ketua umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri.
Pengundurun diri itu disarankan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas tragedi Kanjuruhan.
"Mayoritas juga sangat setuju atau setuju (Iwan Bule dan jajaran mengundurkan diri)," kata Burhanuddin Muhtadi dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (14/11/2022).
"Jadi 60,2 persen mengatakan setuju dengan rekomendasi TGPF agar ketua umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri," sambungnya.
Sementara yang tidak setuju atas rekomendasi TGPF tersebut diungkapkan Buhanuddin hanya di angka belasan persen.
"Yang tidak setuju hanya 18,3 persen," sebut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.
Angka tidak setuju tersebut justru lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak tahu atau tidak menjawab yang berjumlah 21.4 persen.
Dari survei tersebut dikatakan Burhanuddin, bahwa yang memilih tidak tahu karena kemungkinan isu yang sedang berkembang diluar kavling responden.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ada Penambahan 9.700 Kartu Kendali Gas LPG 3 Kg di Kota Jambi
Baca juga: Cegah Balap Liar, Pemkab Batanghari Tahun Depan Bangun Sirkuit Permanen
Baca juga: Kebakaran di Geragai Tanjabtim, Satu Unit Rumah Semi Permanen Ludes