Berita Sungai Penuh

Jembatan Layang Sungai Penuh Sudah Tidak Terawat

Ikon masyarakat Kota Sungai Penuh yakni jembatan layang atau Jembatan Kerinduan yang menghubungkan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung

Penulis: Herupitra | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Herupitra
Ikon masyarakat Kota Sungai Penuh yakni jembatan layang atau Jembatan Kerinduan yang menghubungkan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung 

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Ikon masyarakat Kota Sungai Penuh yakni jembatan layang atau Jembatan Kerinduan yang menghubungkan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung, sudah tidak diperhatikan atau tidak dirawat lagi oleh pemerintah Kota Sungai Penuh.

Sebab sejumlah lampu tidak hidup lagi dan portal yang biasa dipasang supaya mobil besar yang melebihi tonase tidak bisa melewati jembatan tersebut juga sudah ada yang terlepas. Terlepasnya portal jalan tersebut membuat mobil truk masuk ke jembatan layang tersebut.

Khusnan salah seorang warga Sungai Penuh sangat menyayangkan tidak dirawatnya jembatan kebanggaan masyarakat ini.

Ikon masyarakat Kota Sungai Penuh yakni jembatan layang atau Jembatan Kerinduan yang menghubungkan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung
Ikon masyarakat Kota Sungai Penuh yakni jembatan layang atau Jembatan Kerinduan yang menghubungkan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung (Tribunjambi.com/Herupitra)

"Ya, portal sudah ada yang terlepas, makanya truk masuk jembatan. Jika dibiarkan truk bertonase besar lewat, jembatan akan mengalami penurunan, karena di bawah jembatan bukannya tiang pancang beton, tetapi gorong-gorong," katanya.

Dikatakannya, jika gorong-gorong di bawah jembatan hancur, maka akan terjadi penurunan jalan di jembatan tersebut.

"Lampu juga sudah banyak yang padam. Jalan sudah banyak yang berlobang, jika hari hujan air terlihat tergenang,’’ ungkapnya.

Ia meminta Pemkot Sungai Penuh merawat ikon masyarakat ini.

"Kita minta pak Walikota Ahmadi Zubir dan Wawako, Antos untuk merawat dan memperhatikan jembatan Layang ini. Mari kita sama-sama menjaga jembatan kembanggaan masyarakat tersebut," katanya.

Baca juga: Mayang Dihujat Setelah Vanessa Angel Meninggal, Nicky Tirta: Mikir Gak Perasaannya Vanessa?

Baca juga: Untuk Tingkatkan Skill Pencari Kerja, DPRD Provinsi Jambi Anggarkan Biaya Pelatihan di BLK

Irsyad salah seorang warga Kerinci juga menyayangkan hal tersebut. Ia mengatakan jembatan layang tersebut sudah dikenal banyak orang, bukan hanya di Kerinci dan Sungai Penuh saja, tapi masyarakat di luar daerah juga.

"Jika wisatawan datang ke Kerinci dan Sungaipenuh, pasti mereka singgah berhenti di jembatan tersebut. Kita sangat menyayangkan jika dibiarkan begitu, icon Kota Sungai Penuh bisa hancur," sebutnya.

"Semuanya tergantung perintah dari atasan, jika atasan memerintahkan pasti bawahan mengikuti, kita lihat atasannya tutup mata dan sengaja membiarkan," tutupnya.

Sementara itu, Dinas Perhubungan dan Perkim Kota Sungai Penuh belum bisa dikonfirmasi terkait portal dan lampu jalan yang sudah lama padam.

Untuk diketahui, jembatan sepanjang 800 meter dengan konstruksi cakar ayam ini, dibangun menggunakan dana APBN sebesar Rp 35 miliar. (Tribunjambi.com/Herupitra)


Simak berita terbrau Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BI Jambi Gelar GNPIP di Muaro Jambi

Baca juga: Untuk Tingkatkan Skill Pencari Kerja, DPRD Provinsi Jambi Anggarkan Biaya Pelatihan di BLK

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Muaro Jambi Banjir, Dinas Pendidikan Minta Sekolah Melapor

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved