Berita Tanjabtim
Tanjabtim Bisa Terlepas Dari Stunting Jika Manfaatkan Makan Bergizi Hasil Tangkapan Laut
Feri T Sihotang Analis Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sempat berkunjung ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur ( Tanjabtim), dalam sesi pemberian
Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Feri T Sihotang Analis Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sempat berkunjung ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur ( Tanjabtim), dalam sesi pemberian pemahaman pengolahan makanan yang baik dan benar agar memperoleh gizi yang cukup tinggi.
Dia mengatakan, angka stunting sebenarnya bisa terlepas di Kabupaten Tanjabtim ini. Mengingat, makanan bergizi cukup melimpah di kabupaten pesisir ini yang memiliki hasil tangkapan laut nelayannya yang cukup melimpah. Hal itu dirasa cukup baik untuk menekan angka stunting ini dari pola makanan.
"Kalau di kabupaten ini sebenarnya sumber makanan bergizi sudah cukup banyak, karena untuk memperoleh ikan cukup mudah di sini. Hanya saja, terkait permasalahan gizi ini banyak dialami karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah makanan yang baik dan bergizi," katanya, Rabu (9/11/2022).
Lanjutnya, perlu adanya pelatihan dan pemahaman yang diberikan kepada masyarakat terkait bagaimana cara memberikan makanan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita dengan baik.
"Selain itu, diharapkan para Kader Peduli Gizi juga bisa mengintervensi dan berperan serta dalam menangani kasus stunting, yang salah satu penyebabnya yaitu kekurangan gizi pada masa kehamilan sampai usia balita, atau di seribu hari pertama kehidupan," urainya.
Merujuk dari standar yang telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI, untuk penanganan gizi buruk ini ada beberapa proses atau langkah yang harus dilakukan. Seperti pemberian makanan sehari-hari atau menu utama yang bergizi selama 90 hari.
"Untuk ibu hamil yang kurus, itu akan diberikan bantuan makanan tambahan selama 90 hari. Bentuknya, berupa makanan seperti sehari-hari untuk orang dewasa, ditambah buah dan juga kudapan atau snack," sebutnya.
Demikian pula untuk penanganan terhadap balita yang memiliki postur tubuh kurus atau tidak sesuai dengan berat timbangan badannya. Juga diberikan makanan tambahan yang disesuaikan dengan umurnya.
"Kalau umur bayi itu 6 bulan sampai 8 bulan, dia diberikan makanan dalam bentuk bubur saring. Untuk umur 9 bulan sampai 11 bulan, itu diberikan bubur ayam yang masih ada serat-serat makanan didalamnya. Dan untuk anak umur 12 bulan ke atas dia diberikan makanan seperti orang dewasa, tapi dengan porsi setengahnya," tuturnya
Baca juga: Trending Youtube Hari Ini 9 November 2022, Video Duet Denny Caknan feat Happy Asmara Melejit
Baca juga: Hasil Job Fit 14 Pejabat Pimpinan Pratama Belum Keluar, Wali Kota Jambi : Masih Ada Dua Tahap Lagi