Pemilihan Presiden 2024
Koalisi Nasdem Demokrat dan PKS Hampir Final, AHY dan Aher Jadi Pilihan Calon Wakil Presiden
Untuk calon presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden, Partai Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut akan berkoalisi untuk Pemilihan Presiden 2024.
Sejauh ini, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera sudah melakukan penjajakan untuk koalisi di Pemilihan Presiden.
Untuk calon presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden, Partai Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera sudah menyiapkan figur untuk bakal calon wakil presiden.
Partai Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono, sedangkan Partai Keadilan Sejahtera menyiapkan Ahmad Heryawan mantan Gubernur Jawa Barat.
Koalisi antara Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera cukup hampir final.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, progres pembentukan koalisi hampir mencapai titik akhir.
Menurutnya, penjajakan antara Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tinggal menunggu 10 persen lagi sebelum koalisi terbentuk.
“Perjalanan di koalisi perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati. Kami optimistis akan menemukan jalan yang terbaik,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).
Dikatakannya, proses pembentukan koalisi berlangsung secara kolektif kolegial dan masing-masing partai politik (parpol) saling menghargai satu sama lain.
“Proses komunikasi di koalisi perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub, dan saling menghormati sikap masing-masing,” ujarnya.
Pihaknya belum memikirkan langkah politik ke depan jika kepentingan PKS tak diakomodir.
Dalam hal ini keinginan PKS adalah mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung Partai Nasdem.
“Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional, dan objektif sesuai kesepakatan,” katanya.
Kholid menjelaskan, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tak hanya membahas soal kriteria cawapres, namun juga mekanisme pemilihannya.
“Kalau kriteria, dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, Nasdem dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai,”ujarnya.
Sebelumnya Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menduga PKS bisa berpindah haluan untuk bergabung dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebab, kepentingan PKS untuk mengusung Ahmad Heryawan sulit diwujudkan oleh Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Soalnya, secara elektoral Ahmad Heryawan memiliki elektabilitas lebih rendah ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Apalagi, perolehan kursi di parlemen, PKS lebih rendah ketimbang Partai Demokrat.
:Sejauh ini Partai Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ‘calon pengantin’ bagi Anies Baswedan,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Sementara, ada kemungkinan bergabungnya parpol baru pada koalisi Gerindra-PKB diungkap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ahmad Muzani Ia meyakini bakal ada dua partai politik parlemen yang bakal bekerja sama dengan Gerindra dan PKB untuk Pemilihan Presiden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Bursa Capres 2024-2029
Baca juga: Paloh Siap Merestui Duet Anies-AHY, PKS Sodorkan Nama Aher Jadi Cawapres Anies
Baca juga: Gerindra-PKB Lobi PKS dan PDI-P Agar Mau Koalisi Untuk Pemilihan Presiden 2024