Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis (3/11/2022) - Kendalikan Kekuatiran dengan Iman
Bacaan ayat: 1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Renungan Harian Kristen Kamis (3/11/2022) - Kendalikan Kekuatiran dengan Iman
Bacaan ayat: 1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Kata orang, kuatir itu manusiawi! Jika tidak kuatir, justru itu berbahaya; sebab seseorang akan menjadi sembrono dalam bertindak.
Orang yang tidak kuatir, dikuatirkan akan bertindak tanpa perhitungan dan pertimbangan yang matang. Itu sebabnya, kuatir itu diperlukan agar seseorang tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan bertindak.
Benarkah demikian? Jika itu benar, mengapa Yesus justru melarang para murid untuk kuatir?
Memahami dari cara pandang manusia, ada benarnya jika kuatir itu manusiawi; dengan maksud bahwa kuatir itu ada pada diri setiap orang. Kuatir muncul sebagai perwujudan rasa yang sedang galau dalam pikiran tentang apa yang tidak diketahuinya dimasa depan; atau tentang pengalaman buruk dimasa lalu dan takut jika pengalaman yang sama akan terulang kembali.
Itu berarti, seseorang ada pada fakta hari ini, namun pikirannya melayang jauh ke masa lampau atau berimajinasi tentang masa depan yang belum pasti.
Untuk itu, sebenarnya yang diperlukan adalah pegangan, agar diri yang ada di masa kini, demikian juga pikiran yang juga ada disini.
Tepat jika Yesus melarang para murid agar jangan kuatir; karena kuatir menjadi tanda yang paling kelihatan tentang kurang percayanya seseorang kepada Allah.
Kuatir menjadi perwujudan bahwa seseorang sedang meragukan Allah dengan satu pertanyaan: mungkinkah Allah sanggup menolong?
Petrus dalam suratnya justru memberikan petunjuk praktis tentang bagaimana mengatasi kekuatiran. 'Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.' Ini menjadi cara terbaik bagi seseorang untuk bebas dari kekuatiran. Bagi Petrus, kuatir itu memang ada dan harus diterima sebagai fakta nyata.
Kuatir dapat dijadikan sebagai peringatan akan ketidak berdayaan dalam menjalani kehidupan. Selanjutnya, kuatir tersebut perlu dikendalikan dan diarahkan pada arah yang benar, yaitu diserahkan kepada Allah.
Dengan menyerahkan kekuatiran kepada Allah, seseorang sedang menempatkan Allah sebagai satu-satunya Penolong yang dapat diandalkan. Dia satu-satunya pihak yang pasti dapat memberikan pertolongan. Ia pasti akan memelihara kehidupan dengan baik.
Memang, banyak yang salah langkah. Kuatir memang manusiawi. Karena itu, sering kuatir justru menguasai kehidupan seseorang. Ini sebuah kesalahan fatal.
Sebenarnya, kitalah yang harus mengendalikan kuatir tersebut; bukan kita dikendalikan oleh kekuatiran.
Saatnya kembali ambil kendali! Ambil kekang kekuatiran dan serahkan kepada Tuhan sebagai Kusir Agung yang akan mengendalikan kehidupan kita. Dia Mahakuasa, maka Ia pasti bisa dan mau menolong. Percayalah..! Amin
Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam