Memindahkan Etalase ke Dunia Digital, Melawan Gengsi Memulai Bisnis
Kontribusi Gojek dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional kala pandemi, geliat bisnis online tumbuh besar di Jambi.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Lima gulung wallpaper sticker sudah berada di plastik hitam. Nota penjualan juga sudah disiapkan. Melva (38) hari itu, Jumat (28/10/2022) sedang menanti kedatangan driver gojek, yang akan mengantarkannya ke konsumennya.
Perempuan berambut sebahu itu menjalankan usaha dari rumahnya, di komplek perumahan yang terletak di Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Tak sampai 15 menit sejak selesai packing, driver yang ditunggu sudah datang. Paket diserahkan beserta notanya.
Bagi Melva, menjalankan bisnis saat ini sudah sangat mudah, berkat kemajuan teknologi. Dia mengorder barang dari pedagang besar di Jakarta, kemudian menjualnya di Kota Jambi. Wallpapaer sticker jadi produk utama. Soal konsumen, banyak juga yang berada di luar kota.
Bisnis ini sudah digelutinya sekitar lima tahun. Cerita yang disampaikannya, hal terberat memulai bisnis ini adalah melawan diri sendiri. Sempat ada gengsi dalam dirinya menjadi seorang pebisnis online kecil-kecilan, yang mengecer barang di kota ini.
Dia mengatakan, gengsi itu tak terlepas dari statusnya sebagai lulusan perguruan tinggi negeri di Bandung. Di sisi lain, Melva tidak ingin hanya mengurus rumah yang tak berkontribusi untuk menambah penghasilan keluarga.
Atas dasar prinsip itu, akhirnya dia coba mengumpulkan keberanian melawan gengsi tersebut. Di saat bersamaan, dia meriset jenis produk dan strategi penjualan yang akan dilakukannya. Kota Jambi masih baru baginya, sebab Melva menghabiskan masa muda di Kota Bandung.
"Setelah riset, akhirnya diputuskan jualan wallpaper sticker. Promosinya dilakukan di media sosial. Untuk pengiriman menggunakan jasa yang sudah ada aplikasinya seperti gojek, ada layanan GoSend," ungkapnya, Jumat.
Upaya itu akhirnya berhasil, setidaknya sekitar satu bulan setelah memulai. Dia mulai mendapatkan konsumen setelah sering mempromosikan barang dagangan di media sosial. Perasaan gengsi terus dilawannya agar tidak berhenti di tengah jalan.
Pemesanan barang menggunakan GoSend membuat konsumen tidak lagi khawatir jadi korban penipuan. Sebab, harga barang dan biaya kirimnya bisa dibayarkan langsung oleh konsumen, setelah mereka menerima paket dari driver.
"Konsumen sekarang sudah banyak yang masuk kategori konsumen cerdas. Mereka yang takut transfer langsung, bisa membayarnya ke driver yang membawa paketnya. Itu sangat menguntungkan," jelasnya.
Model bisnis yang dijalankannya ini membuatnya tidak terlalu merasakan pukulan pandemi Covid-19. Justru ia terus mampu bertahan di saat banyak toko yang harus mengurangi karyawannya karena penjualan merosot, kala masyarakat lebih banyak di rumah.
Untuk mengakses layanan GoSend dari Gojek ini bisa langsung pilih menu GoSend di aplikasi. Selanjutnya pilih pengiriman sesuai kebutuhan anda. Nanti pemesan akan memasukkan data penerima termasuk alamat dan nomor HP.
Pada detail transaksi, metode pembayaran diubah menjadi tunai. Hal yang harus diingat, pada deskripsi paket, masukkan permintaan pembayaran GoSend di penerima. Ada baiknya chat driver untuk mengingatkan bahwa pembayaran dilakukan di tempat tujuan pengiriman.
"Intinya teknologi saat ini sudah membantu, asalkan mau untuk memulai, melawan semua kendala yang ada dalam diri pribadi," katanya.
Fasilitas yang ada di dalam Gojek turut dinikmati para pemilik merchant yang sudah terdaftar. Pada layanan GoFood misalnya, membuat pemilik usaha memiliki pasar yang semakin luas. Mereka yang sudah mendapat predikat super partner sangat menikmati layanan tersebut.
Di antara yang sudah super partner di Kota Jambi adalah Pempek Hafis, milik pengusaha muda, Ahmad Febriansyah. Dia menjual pempek vakum beku dan juga yang sudah siap dikonsumsi langsung. Dia memanfaatkan jaringan pemasaran, baik secara offline maupun online.
Ahmad selama ini lebih banyak penjualan ke luar kota. Dia sudah memiliki reseller di wilayah Pulau Jawa. Penjualannya didominasi pengiriman ke luar Sumatera dibandingkan di Kota Jambi. Ahmad punya website sendiri untuk mempromosikan produknya.
Menurutnya, peluang untuk mengembangkan bisnis melalui layanan aplikasi seperti GoFood masih sangat tinggi. "Penjualan masih bisa semakin tinggi kalau mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi seperti Gofood," jelasnya.
Pria ini lulusan kampus ternama di Jakarta. Kemampuan melawan gengsi untuk memulai bisnis kecil di bidang kuliner, membuatnya bisa berkembang, hingga akhirnya mampu mempekerjakan belasan orang di tenaga produksi.
Kontribusi positif layanan Gojek ini juga telah diteliti Nurul Almariah dari Universitas Islam Negeri Jambi. Hasil penelitian itu tercurah dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Layanan GoFood, Harda, dan Jumlah Order terhadap onzet bisnis kuliner di Kota Jambi.
Hasil penelitiannya, layanan GoFood sangat membantu bisnis kuliner di Kecamatan Kota Baru, serta sangat membantu perekonomian masyarakat di Kota Jambi, terutama pemilik usaha kuliner. (*)
Mie Ayam Ceker dan Bakso Simpang Tiga Purnama Kota Jambi Ini Hadirkan Citra Rasa Khas Wonosobo |
![]() |
---|
Nasi Biryani Food Opera Jambi, Hadirkan Cita Rasa Timur Tengah yang Nyaman di Lidah Indonesia |
![]() |
---|
Jelang Ramadhan, Rekomendasi Wisata Kuliner Nasi Kebuli Khas Timur Tengah di Kota Jambi |
![]() |
---|
Wisata Jambi Night Market, Destinasi Wisata Kuliner yang Buka Malam Ini |
![]() |
---|
Lezatnya Bebek Goreng Sambal Bakar Beko |
![]() |
---|