Pemilihan Presiden 2024
AHY Siap Kang Emil Serahkan Kepada Takdir, Berikut 10 Nama Cawapres dengan Elektabilitas Tertinggi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi menjadi calon wakil presiden(cawapres). Menurut jajak
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi menjadi calon wakil presiden(cawapres). Menurut jajak pendapat Litbang Kompas Ridwan Kamil mendapat keterpilihan 11,5 persen. Angka itu melonjak tajam hampir 5 persen dari survei sebelumnya. Dalam survei periode Juni 2022, elektabilitas mantan Wali Kota Bandung tersebut sebesar 5,7 persen. Lalu, 5,6 persen pada survei periode Januari 2022.
Berada tepat di bawah Ridwan Kamil, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 10,6 persen. Dua nama yang saat ini digadang jadi calon presiden, ternyata juga mendapat keterpilihan tinggi untuk jadi cawapres. Anies Baswedan mendapat 9,3 persen, dan Ganjar Pranowo 7,3 persen.
Adapun survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 - 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya sejak Oktober 2019. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Berikut nama tokoh yang dinilai berpotensi menjadi cawapres di Pilpres 2024.
1. Ridwan Kamil: 11,5 persen
2. Sandiaga Uno: 10,6 persen
3. Anies Baswedan: 9,3 persen
4. Ganjar Pranowo: 7,3 persen
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 6,6 persen
6. Prabowo Subianto: 4,4 persen
7. Tri Rismaharini: 2,5 persen
8. Erick Thohir: 2,4 persen
9. Puan Maharani: 1,4 persen
10. Muhaimin Iskandar: 1,0 persen
11. Mahfud MD: 0,8 persen
Merespon hasil survei mantan Wali Kota Bandung tersebut hanya menyerahkan sepenuhnya kepada takdir atau suratan hidup. "Point saya kan saya bekerja, bekerja diapresiasi oleh elektabilitas. Masalah jadi enggaknya maju itu detik-detik terakhir," katanya saat ditemui di SMA Negeri 1 Kawali, Kabupaten Ciamis, Rabu (26/10).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku tidak mempermasalahkan apapun jabatan yang diembannya. "Mau jadi gubernur, cawapres, capres, apapun itu, itu mah takdir Allah. Jadi gubernur jilid 2 juga maksimal. Yang penting hidup bermanfaat, krena jabatan hanya sementara," ujar dia. Ia menambahkan, tak ada yang pasti dalam politik. Artinya, hasil survei yang ada saat ini tidak serta merta menentukan hasil akhir.
AHY Siap
Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) juga menjadi kandidat wakil presiden berdasarkan survei Litbang Kompas. AHY berada persis di bawah Ganjar Pranowo dengan angka 6,6 persen. Merespon hal itu AHY diplomatis. Dirinya mengaku siap ditugaskan di mana saja dan kapan saja.
“Ya kami pribadi terus mempersiapkan diri, apapun tugas ya harus kami jalankan pada saatnya. Apa pun itu, di mana pun itu harus siap,” ujar AHY.
Namun, lanjut AHY saat ini yang menjadi prioritas adalah proses pembentukan koalisi antara Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia mengklaim ketiga partai politik (parpol) tak ingin terburu-buru untuk mengumumkan pendeklarasian capres-cawapres.
“Karena yang lebih baik adalah (koalisi) benar-benar solid, dan benar-benar setelah itu hanya ada maju ke depan, dan berlari. Bukan berhenti atau mundur ke belakang,” ujarnya.
AHY mengaku tak mau mendesak mitra koalisi untuk memilihnya sebagai cawapres. Ia hanya mengupayakan yang terbaik dan selalu siap jika akhirnya dipilih untuk mendampingi Anies berkontestasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.