Kesehatan

Tiba-tiba Tak Bisa Buang Air Kecil, Dua Anak di Jambi Terkena Gagal Ginjal Akut Berujung Meninggal

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jambi sebut ada dua pengidap penyakit gagal ginjal akut pada anak di Jambi. Kedua anak yang mengidap

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Fifi Suryani
Tiba-tiba Tak Bisa Buang Air Kecil, Dua Anak di Jambi Terkena Gagal Ginjal Akut Berujung Meninggal
TRIBUN JAMBI/ISTIMEWA
Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jambi, dr Yoza Franola, SpA

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jambi sebut ada dua pengidap penyakit gagal ginjal akut pada anak di Jambi. Kedua anak yang mengidap penyakit itu dikabarkan telah meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Sekretaris IDAI, dr Yoza Franola, SpA pada Senin (17/10). Ia mengatakan penyakit gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury of unknown origin) itu merupakan penyakit yang baru ditemui.

"Jadi itu gagal ginjal yang tidak diketahui sebabnya saat ini karena perkembangan sangat cepat progresnya. Jadi yang kami temui, minimal saya ada dua pasien yang ditemui sampai saat ini. Pertama itu sekitar dua bulan lalu, yang terakhir dua minggu yang lalu," kata Yoza.

Ia pun kemudian mengungkap gejala-gejala yang ditemui pada dua kasus yang ada di RS. Raden Mattaher, tempat dr Yoza bertugas.

"Semuanya datang dengan keluhan demam, 2 sampai 4 hari tiba-tiba dia tidak bisa buang air kecil (BAK-Red) berkurang atau tidak ada," kata dia.

Hingga saat ini, IDAI Jambi dikatakan Yoza akan menyusuri hingga ke kabupaten/kota soal kasus gagal ginjal akut pada anak ini. Hal itu dikarenakan karena penyakit baru ini baru didapat dari pasien yang datang ke RS Raden Mattaher.

"Nah untuk kasus-kasus yang lain di daerah ini sedang kami kerjakan datanya," tutupnya.

Penyakit gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury of unknown origin) itu merupakan kasus yang baru ditemukan.

Dia mengatakan pada dua kasus anak yang ditemukan di Jambi memiliki gejala deman dan kencing berkurang bahkan sampai tidak ada.

Hingga saat ini, penangangan biasa yang dilakukan dokter terhadap penyakit gagal ginjal yakni dengan cuci darah, namun dikatakannya penyakit ini belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya.

Yoza kemudian menjelaskan pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury of unknown origin) ini.

"Untuk terhindar sepertinya, karena penyebabnya juga kita belum ketahui sepertinya waspada untuk mengonsumsi makanan dan minuman betul-betul dijaga, yang kedua pemantauan pada anak sakit, terutama kan gejalanya deman, pantauan dilakukan pada saat deman pipisnya berapa kali gitu," tutupnya.

 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved