Mahasiwa Farmasi Poltekkes Kemenkes Ajari Cara Pembuatan Sabun Cair Herbal Pada Warga Muaro Pijoan

Kegiatan ini membahas tentang bagaimana cara pembuatan sabun herbal, pemanfaatannya dalam upaya mencegah penularan penyakit dan menjaga kebersihan

Editor: Rahimin
istimewa
Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi melakukan kegiatan Pengabdian masyarakat dengan mengajarkan masyarakat Desa Muaro Pijoan cara pembuatan sabun herbal. 

TRIBUNJAMBI.COM - Satu bentuk kegiatan dalam perwujudan tridharma perguruan tinggi yang wajib dilaksanakan oleh civitas akademika (dosen) di Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi adalah pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan dilakukannya Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan obat tradisional sebagai pendekatan yang digunakan untuk mengeksplorasi pengetahuan lokal.

Kegiatan ini membahas tentang bagaimana cara pembuatan sabun herbal, pemanfaatannya dalam upaya mencegah penularan penyakit dan menjaga kebersihan tangan.

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini juga merupakan wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi mengajarkan masyarakat Desa Muaro Pijoan cara pembuatan sabun herbal.
Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi mengajarkan masyarakat Desa Muaro Pijoan cara pembuatan sabun herbal. (istimewa)

Sehingga dapat berkarya lebih baik sesuai visi Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi adalah pelayanan kefarmasian dan pengembangan obat tradisional di 2022 sebagai alternatif pengobatan dan menjaga kearifan lokal.

Kegiatan ini dipandu oleh 3 orang dosen dari jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi yaitu, apt Supriadi M.Farm, apt Halimatussa’diyah S.Farm M.Kes, Ns Hj Rahmah S.Pd S.Kep, M.Biomed dan dibantu oleh 2 orang mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi.

Dalam pelaksanaan Pengabdian masyarakat ini di Desa Muaro Pijoan sebagai tempat dilaksanakan kegiatan pelatihan.

"Sebab, umumnya masyarakat di wilayah tersebut masih memiliki lahan pekarangan yang cukup luas, sehingga pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan dapat dioptimalkan dengan budidaya tanaman obat tradisional," ujar Supriadi M.Farm yang merupakan dosen pemandu pada kegiatan tersebut.

Supriadi mengatakan, peserta pada kegiatan tersebut merupakan masyarakat sekitar yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Muaro Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi yang berjumlah 30 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok tim kerja.

"Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensi untuk dikembangkan. Indonesia kaya akan tanaman obat dan masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan," katanya. 

Dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini maka diperoleh hasil.

Diantaranya, meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bahan herbal yang potensial sebagai bahan dasar pembuatan sabun herbal dari 3,04 (Cukup) menjadi 3,98 (Baik) dan Meningkatnya keterampilan masyarakat dalam membuat sabun cair herbal handmade menjadi produk yang bermutu dan bernilai jual dimasyarakat setelah dilakukan evaluasi dengan nilai 4,4 ( Sangat Baik).

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Inilah Kolaborasi BSI dan Poltekkes Kemenkes Jambi Untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah

Baca juga: Inilah Kolaborasi BSI dan Poltekkes Kemenkes Jambi Untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved