Perang Rusia Ukraina
Kehebatan Drone Kamikaze buatan Iran yang Digunakan Rusia Serang Ukraina
Drone Kamikaze yang diluncurkan Rusia sukses membuat penduduk Ukraina panik.
TRIBUNJAMBI.COM - Drone Kamikaze yang diluncurkan Rusia sukses membuat penduduk Ukraina panik.
Militer Rusia dilaporkan telah mengirim Drone Kamikaze yang menargetkan sebuah gedung di kawasan Bila Tserkva, Rabu (5/10/2022),
“Pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan, dan enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka. Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina),” kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat.
Akibatnya sirine serangan udara berdering hingga memicu kepanikan pada 200.000 warga setempat untuk mencari perlindungan.
"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian diikuti ledakan," kata Volodymyr (80), warga yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dihantam Drone Kamikaze, seperti dikutip dari Reuters..
Menurut militer Ukraina ratusan pesawat tak berawak buatan Iran mulai digunakan tentara Rusia di medan perang sejak September 2022 guna mempersenjatai perang melawan militer Kiev.
Dampaknya gedung di Bila Tserkva mengalami kebakaran hebat, puluhan petugas pemadam kebakaran bahkan turut diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.
Gubernur setempat Oleksiy Kuleba meminta warga untuk tidak mengabaikan sinyal peringatan udara dan aturan keselamatan.
Di antara kehebatan Drone Kamikaze diklaim memiliki kemampuan yang mematikan.
Drone Kamikaze memiliki hulu ledak yang lebih besar saat terjadi benturan.
Drone Shahed-136 buatan Iran yang dipasok ke Rusia melakukan sejumlah serangan dahsyat di wilayah Kharkiv, dalam sepekan terakhir.
Dikira "cupu" ternyata "suhu". Ungkapan ini sepertinya cocok disematkan kepada drone-drone tempur buatan Iran yang dipasok kepada Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.
Sejumlah media Barat hingga pengamat militer, awalnya meragukan drone buatan Iran yang mereka anggap tak teruji, tak mumpuni, dan ketinggalan zaman dari sisi teknologi untuk digunakan melawan pertahanan Ukraina.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Baca juga: NATO dan Rusia dari Partner Menjadi Musuh, Setelah NATO Beri Bantuan Senjata ke Ukraina
Baca juga: Vladimir Putin Akui Pasukannya Kalah dari Ukraina, Kremlin Bakal Serang Balik
Baca juga: Pasukan Ukraina Pukul Mundur Rusia, Pasukan Kremlin Susun Strategi Balas Serangan