Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Imbas 127 Suporter Tewas, Arema Terancam Sanksi Berat dari PSSI

Kericuhan paca laga Arema vs Persebaya menyebabkan 127 orang tewas,  Sabtu (1/10/2022) malam.

Editor: Heri Prihartono
Suryamalang/Purwanto
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca kekalahan Arema vs Persebaya 2-3. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kericuhan paca laga Arema vs Persebaya menyebabkan 127 orang tewas,  Sabtu (1/10/2022) malam.

Kericuhan terjadi pasca Arema kalah 3-2 dari Persebaya di Stadiun Kanjuruhan Malang.

PSSI akan mengirim tim investigasi di Malang pasca tragedi maut tersebut.

"’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian."

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang."

"Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi dikutip dari laman PSSI, Minggu (2/10/2022) diri hari.

Arema FC selaku tim tuan rumah akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti terjadi di dalam lapangan.

 Arema FC juga terancam mendapat sanksi denda hingga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.

 
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," jelasnya.

Kronologi Kericuhan

Berikut kronologi meninggalnya 127 suporter setelah laga Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang.

 Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membeberkan kronologi kejadian Sabtu (1/10/2022) malam.

Peristiwa ini bermula dari  kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan."


"Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah."

"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nico saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Kekalahan ini membuat suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Kemudian petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Petugas pun berupaya  menembakkan gas air mata.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata."

 
"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.

Semakin memanas suporter menumpuk kemudian berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Peristiwa membuat 127 nyawa melayang. Dua korban tewas di antaranya anggota Polri.

"Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan. Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ungkap Nico.

Banyaknya korban korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.

Artikel ini diolah dari Suryamalang

Baca juga: Kronologi 127 Suporter Meninggal Dunia usai Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang

Baca juga: Update Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya, 127 Orang tewas dan 180 Dalam Perawatan

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Usai Laga Arema FC Vs Persebaya Yang Menimbulkan Puluhan Korban Jiwa

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved