Perang Rusia Ukraina
Rusia Resmi Ambil Alih 4 Wilayah Ukraina, Presiden Zelensky: Reaksi Kami Sangat Keras
Artikel ini membahas Rusia resmi mengambil 4 wilayah Ukraina dan memasukan ke daftar wilayahnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Rusia resmi mengambil 4 wilayah Ukraina dan memasukan ke daftar wilayahnya.
Hal ini setelah Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani “perjanjian aksesi”.
Rusia resmi mengambil alih atas empat wilayah pendudukan di Ukraina – Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk.
Peristiwa ini menandai pengambilalihan paksa wilayah terbesar di Eropa sejak perang dunia kedua.
Sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky marah besar kepada Rusia menyusul rencana pengumuman pencaplokan empat wilayah di timur negara itu.
Presiden Zelensky kesal dengan referendum yang menargetkan 4 wilayahnya oleh pihak Rusia.
"Mereka (hasil suara) tidak berharga dan tidak mengubah kenyataan. Integritas wilayah Ukraina akan dipulihkan. Dan reaksi kami terhadap pengakuan hasil oleh Rusia akan sangat keras," kata Zelensky, dilansir Reuters pada Kamis (29/9/2022).
Pernyataan ini dikeluarkan kantor kepresidenan setelah Zelensky melakukan panggilan dengan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Presiden Rusia, Vladimir Putin akan menandatangani dokumen resmi pernyataan aneksasi atau pencaplokan empat wilayah Ukraina, pada Jumat (30/9/2022) besok waktu Moskow.
Putin meningkatkan permusuhannya melawan Ukraina, meskipun pasukannya mengalami kemunduran besar-besaran bulan ini.
Pencaplokan sekira 15 persen wilayah Ukraina ini dianggap Kyiv serta Barat sebagai referendum yang ilegal.
Barat menilai pencaplokan ini sebagai bentuk perampasan ilegal atas tanah yang direbut dalam perang.
Dilansir Reuters, Washington dan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi tambahan pada Rusia atas hal ini.
Sekutu tradisional Rusia, seperti Serbia dan Kazakhstan menyatakan tidak akan mengakui pencaplokan tersebut.
Ukraina Kehilangan 15 Persen Wilayahnya
Dampak referendum, Ukraina harus menyerahkan 15 persen atau 90 ribu kilometer wilayahnya ke pemerintah Rusia.
Rusia klaim raih kemenangan setelah referendum di empat wilayah di hari terakhir.
"Ada kemungkinan realistis bahwa Putin akan menggunakan pidatonya untuk secara resmi mengumumkan aksesi wilayah-wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia. Referendum yang saat ini sedang berlangsung di wilayah-wilayah ini dijadwalkan akan berakhir pada 27 September."
"Para pemimpin Rusia hampir pasti berharap bahwa setiap pengumuman aksesi akan dilihat sebagai pembenaran dari 'operasi militer khusus' dan akan mengkonsolidasikan dukungan patriotik untuk konflik tersebut," jelas Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruannya dilansir Guardian.
Menurut laporan Reuters, Moskow berencana mencaplok sekitar 15 persen wilayah Ukraina yang dikendalikan pasukannya serta 3 persen wilayah Ukraina.
1. Sebagian besar Ukraina timur, yang dikenal sebagai Donbas (Donetsk dan Luhansk), di mana banyak etnis Rusia dan Ukraina berbahasa Rusia tinggal di sana.
Dua bagian Donbas, sekarang termasuk Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR), yang diakui Putin sebagai negara merdeka tepat sebelum invasi pada 24 Februari.
Serta garis depan peperangan yang melintasi Donetsk.
2. Wilayah Kherson yang dikuasai pasukan Rusia.
3. Zaporizhzhia yang dikuasai pasukan Rusia.
Rusia mencaplok setidaknya 90.000 km persegi wilayah Ukraina atau setera dengan Hongaria atau Portugal.
Rusia sebelumnya telah menganeksasi Krimea pada tahun 2014.
Dikutip Reuters, para pejabat Ukraina mengklaim warga dilarang meninggalkan beberapa derah yang diduduki sampai referendum selesai.
Sejumlah orang yang merupakan kelompok bersenjata menerobos rumah penduduk, karyawan perkantoran diancam akan dipecat jika menolak berpartisipasi dalam referendum.
Sementara itu, dalam pidato hariannya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut referendum dengan tegas dikecam oleh dunia.
"Ini bukan hanya kejahatan terhadap hukum internasional dan hukum Ukraina, ini adalah kejahatan terhadap orang-orang tertentu, terhadap suatu bangsa," kata Zelensky.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Baca juga: Presiden Ukraina Marah, Rusia Caplok 4 Wilayahnya Dengan Dalih Referendum
Baca juga: Dampak Referendum, 90 Ribu Kilometer Wilayah Ukraina Direbut Rusia
Baca juga: Ribuan Warga Kabur, Rusia Kerahkan Militer di Perbatasan Negara Tetangga