Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Propam dan Tipikor Polri Dalami Uang Sewa Jet Pribadi Brigjen Hendra Kurniawan
Kapolri memberikan angin segar, setelah menyebut pihaknya kini menyelidiki terkait fasilitas jet pribadi untuk Henda Kurniawan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pada 11 Juli 2022, tepat hari Brigadir Yosua Hutabarat dimakamkan, Brigjen Hendra Kurniawan datang ke Jambi menggunakan jet pribadi.
Saat itu, Brigjen Hendra Kurniawan mendapat tugas dari atasannya, Ferdy Sambo untuk menemui keluarga Brigadir J menjelaskan terkait kronologi meninggalnya anggota Polri asal Sungai Bahar itu.
Informasi yang dihimpun, Brigjen Hendra datang bersama sejumlah bawahannya menggunakan jet pribadi jenis T7-JAB.
Siapa yang menyiapkan uang membayar sewa jet pribadi Brigjen Hendra ke Jambi itu? Pertanyaan ini belum terjawab dengan jelas hingga kini.
Kapolri memberikan angin segar, setelah menyebut pihaknya kini menyelidiki terkait fasilitas jet pribadi untuk Henda Kurniawan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut tentang jet pribadi itu sedang diselidiki Propam dan Tipikor Polri.
“Terkait isu private jet, propam sedang melakukan pemeriksaan bersama dengan tipikor,” ungkap Jenderal Listyo Sigit Prabowo,
Kapolri menyampaikan pertanyaan tersebut pada konfrensi pers update kasus pembunuhan Brigadir J, digelar di Ruang Rupatama, Mabes Polri, pada Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Dalami Konsorsium 303, Polri Kirim Personel ke Lima Negara, Ada 10 Tersangka Judi Kelas Atas
Diungkapkan Kapolri, penelusuran dilakukan pada asal uang yang digunakan Brigjen Hendra menyewa private jet.
Polri juga akan menelusuri perusahaan penyelenggara jet private itu untuk mendapatkan keterangan yang lengkap.
“Pemeriksaan sedang kita lakukan terhadap perusahaan yang jadi penyelenggara perjalanan itu,” ucap Sigit.
Soal kedatangan Brigjen Hendra ini, pada Kamis (29/9/2022) juga diungkapkan oleh Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua, saat program Rosi di Kompas TV.
Diungkapkan Rosti Simanjuntak, saat itu rombongan Hendra masuk ke rumahnya dengan cara yang arogan.
Tamu tak diundang itu langsung melakukan penguasaan pada rumah yang berada di komplek sekolah dasar tempat Rosti mengajar.

"Tidak ada permisi sama sekali, mereka langsung masuk saja ke dalam rumah kami," ucap Ibu Brigadir Yosua Hutabarat itu.
Selain itu, jelasnya, semua anggota Polri yang masuk ke dalam rumah itu juga tidak ada yang buka sepatu.
Para personel Polri itu bahkan menginjak-injak karpet di rumah yang selama ini jadi alas duduk keluarga almarhum.
Kedatangan Hendra, jelasnya, untuk menyampaikan kronologi soal meninggalnya Brigadir Yosua.
Baca juga: Brigadir J Ngaku Punya Masalah yang Tak Bisa Diceritakan, Vera Simanjuntak Diminta Cari Lelaki Lain
Baca juga: Ibu Brigadir J: Pulihkan Nama Anak Saya, Jangan Selalu Difitnah
Adapun kronologi yang disampaikan Brigjen Hendra saat itu adalah sama dengan yang diungkapkan Humas Polri pada petang saat konfrensi pers.
Di dalam kronologi yang disampaikan, disebutkan Brigadir Yosua melakukan tindakan kekerasan seksual kepada Putri Candrawati, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Selanjutnya terjadi tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E hingga akhirnya anggota polisi asal Sungai Bahar itu tewas bersimbah darah.
Belakangan terungkap bahwa kronologi yang disampaikan itu hanya cerita fiktif.
Sebab, tidak terjadi pelecehan di Duren Tiga, juga tidak ada baku tembak di sana.
Peristiwanya justru Brigadir Yosua disuruh masuk ke dalam rumah, lalu ditembak hingga tewas di dalam rumah dinas Polri itu.
Update berita terbaru Tribun Jambi di Google News.
Baca juga: Putri Candrawathi Ditahan, Keluarga Brigadir Yosua Ucap Syukur: Hal yang Selama Ini Diharapkan
Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Candrawati Ditahan, Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J