Berita Kerinci

Pemerintah Desa Pasar Kerman Lolo Gedang Kerinci Gelar Lomba Layang-layang, Begini Keseruannya

Lomba Layang-layang tradisional berekor merupakan permainan masyarakat di Kabupaten Kerinci.

Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM/HERUPITRA
Pemerintah Desa Pasar Kerman Lolo Gedang Kerinci Gelar Lomba Layang-layang 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Lomba layang-layang tradisional berekor merupakan permainan masyarakat di Kabupaten Kerinci.

Dalam rangka memeriahkan Kenduri SKO dan untuk melestarikan Permainan tersebut, Pemerintah Desa Pasar Kerman Lolo Gedang, Kecamatan Bukit Kerman mengelar pertandingan Layang-layang tradisional.

Bermain Layang-layang ternyata bukan sebatas menjadi kegemaran anak-anak, melainkan juga bagi pemuda hingga orang dewasa. Pemandangan itu terlihat di pertandingan Layang-layang yang digelar di Pasar Kerman.

"Di Kerinci permainan ini sudah diwariskan secara turun temurun. Kami menggelar pertandingan ini sudah lebih satu bulan dan masyarakat antusias untuk mengikuti," ujar koordinator pelaksana, Yoga ditemui, Senin (26/9/2022).

Yoga yang juga Sekdes Pasar Kerman Lolo Gedang ini mengulas, bahwa pertandingan Layang-layang berekor merupakan permainan masyarakat Kerinci yang sudah menjadi tradisi. Menurutnya, jenis Layang layang tradisional ini banyak dimainkan oleh masyarakat saat cuaca cerah.

Katanya, bentuk Layang-layang mempunyai ekor panjang, yang memiliki daya tarik tersendiri saat diterbangkan.

Diungkapkannya lomba kali ini juri akan menilai Layang-layang yang berhak jadi pemenang apabila posisi tali (nilon) saat mengudara layaknya tegak kepala. Sebagaimana lazimnya pertandingan ini, seluruh peserta lomba akan dilihat tali Layang-layang, yang bisa mendekati tegak lurus sebagaimana ketentuan dari dewan juri tersebut.

"Biasanya, momentum saat penilaian oleh juri itu seluruh peserta yang menerbangkan Layang-layang masing-masing, tidak diperkenankan memegang melainkan membiarkan talinya diiikat di patok yang telah ditentukan," ujarnya.

Selanjutnya, dewan juri melakukan penilaian ketika posisi Layang-layang di udara yang diperkirakan hanya berlangsung dalam waktu relatif singkat yang sebelumnya ditentukan oleh panitia. Sejurus itu, disaksikan oleh para penonton, termasuk peserta secara bersama-sama memperhatikan proses.

Sejauh ini, pertandingan Layang-layang tradisional Kerinci ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan, baik yang muda maupun yang tua, termasuk seluruh kalangan masyarakat.

"Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 20 ribu dengan sistem gugur, tapi layangan yang gugur masih bisa untuk mendaftar kembali. Hadiah Satu unit Sepeda Motor untuk juara 1, Kulkas untuk juara 2 dan televisi untung juara 3," jelas Yoga.

Untuk aturan permainan, Yoga menegaskan layang layang yang diikutkan dalam pertandingan ialah layang layang tradisional layangan berekor. Kemudian, dalam permainan tempat penambangan benang dibuat sesuai arah putaran angin.

"Peserta diberi aba aba oleh juri. Selama dua menit tali layangan berada tempat penambangan tidak boleh dipegang, hingga hitungan mundur dari dua puluh sampai satu, maka layangan yang paling di depan atau tegak luruslah yang menjadi pemenang," jelas Yoga.

Jika ada peserta yang belum puas atau protes panitia menerimanya.

"Biasanya yang sering diprotes tali layangan yang dinilai pendek dari layangan lainnya. Untuk itu maka diukur ulang kembali tali tersebut," jelasnya lagi.

Pantauan Tribunjambi.com, pada lomba layang layang di Pasar Kerman, puluhan Layang-layang menghiasi langit. Para peserta berlarian menarik tali layangannya.

Cukup seru melihat para peserta yang berlarian memainkan layangannya. Banyak juga layangan yang putus tali benangnya, hingga membuat gagal menuju babak penghitungan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Realisasi Penyaluran BLT BBM di Tebo Capai 89 Persen

Baca juga: Anggota Geng Motor Ini Peluk dan Cium Kaki Ibunya Setelah Ditangkap Polisi

Baca juga: Benarkah Marcus/Kevin Terancam Dipisah? Kabar Perseteruan dengan Pelatih Mencuat

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved