Putin Beri Sinyal Pakai Nuklir di Ukraina, AS Berang Sebut Konsekuensi Bencana

Amerika Serikat (AS) berang dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sinyalkan pakai nuklir di Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Bli

Editor: Suci Rahayu PK
AFP/Arris Messinis
Pasukan Ukraina membawa rekan mereka yang terluka. Ukraina membutuhkan banyak senjata untuk hadapi Rusia 

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat (AS) berang dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sinyalkan pakai nuklir di Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bakal ada konsekuensi bencana jika senjata nuklir digunakan pada invasi Ukraina.

Putin sempat mengungkapan secara terselubung penggunaan senjata nuklir pada pidatonya, Rabu (21/9/2022), saat mengumumkan mobiliasi militer parsial untuk perang di Ukraina.

Blinken pun mengonfirmasikan bahwa AS telah memberikan peringatan pribadi ke Rusia untuk tak menggunakan senjata nuklir.

“Kami telah menjelaskan dengan Rusia secara terbuka dan pribadi, untuk menghentikan pembicarakan mengenai senjata nuklir,” katanya dalam program CBS News, 60 Minutes, dikutip dari The Moscow Times.

Baca juga: Loker Jambi 26 September 2022, Gaji Mencapai Rp 5 Juta

Baca juga: Kapolres Batanghari Dimutasi ke Yanma Polri, AKBP M Hasan: Terima Kasih dan Maaf Kalau Ada Salah

Ia menegaskan sangat penting bagi Rusia mendengarkan mereka, karena konsekuensi penggunaan senjata nuklir akan sangat menyeramkan.

“Setiap penggunaan senjata nuklir akan memberikan efek bencana, tentu saja untuk negara yang menggunakannya, tetapi juga untuk banyak pihak lainnya,” kata Blinken.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, pada kesempatan yang berbeda.

Sullivan menegaskan bahwa AS telah memperingatkan Rusia pada level tertinggi terkait konsekuensi bencana dalam menggunakan senjata nuklir.

Sullivan menegaskan AS dan sekutunya akan menanggapi dengan tegas jika Rusia menggunakan senjata nuklir.

“Kami sudah jelas dan spesifik tentang apa yang akan terjadi,” ujarnya.

Rusia dan AS adalah negara dengan kekuatan senjata nuklir terbesar di dunia, tetapi memiliki kebijakan yang berbeda.

Doktrin militer Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir taktis di medan perang untuk memaksa musuh mereka mundur.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Goggle News

Baca juga: Loker Jambi 26 September 2022, Gaji Mencapai Rp 5 Juta

Baca juga: Kapolres Batanghari Dimutasi ke Yanma Polri, AKBP M Hasan: Terima Kasih dan Maaf Kalau Ada Salah

Baca juga: Promo KFC Hari Ini 26 September 2022, Cukup Bayar 1 Kali Langsung Bisa Serbu 11 Menu Sekaligus

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved