47 Hektare Sawah di Kabupaten Batanghari Gagal Panen, Kadis TPH: Petani Sudah Ajukan AUTP

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Puluhan hektare lahan sawah warga di Kabupaten Batanghari dilaporkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) terancam gagal panen.

Mara Mulya Pane Kepala Dinas TPH Kabupaten Batanghari mengatakan di Kecamatan Muara Tembesi dan Kecamatan Batin XXIV diprediksi akan mengalami fuso.

Hal itu disebabkan tingginya curah hujan pada September ini di Kabupaten Batanghari.

“Sawah petani sudah ada yang terendam, untuk di Batin XXIV usia padi 80-90 hari seluas 40 hektare dan Muara Tembesi usia 70-80 hari, yang terendam 7 hektare dari 661 hektare sawah di Kecamatan Muara Tembesi,” katanya, Senin (26/9/2022).

Lahan sawah yang mengalami fuso ini, sudah diajukan untuk menerima Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Secara kebetulan petani dan penyuluh sudah mulai memahami penggunaan AUTP sehingga sudah diklaim. 

“Suratnya sudah saya tandatangani. Mudah-mudahan petani kita mendapat ganti rugi dalam hal AUTP yang dibayarkan,” ujarnya.

Ia mengharapkan petani bisa memahami penggunaan AUTP ini sehingga kalau terjadi gagal panen dikemudian hari petani bisa mengikuti langkah itu.

“Petani sangat terbantu, karena klaim per hektarenya Rp 6 juta. Pengusulan AUTP ini nanti akan dicek oleh BUPT atau pengawas kerusakan tanaman dan pihak asuransi sendiri,” ucapnya.

Sementara itu, untuk serangan dari hama tikus pihaknya sudah berupaya melalui stok yang ada di Dinas TPH bagi petani yang menghendaki segera mengusulkan bantuan racun tikus.

“Saya cukup perhatiin mengenai kondisinya namun ini sebetulnya kekompakan dari pada petani untuk mengurangi serangan tikus di sawahnya,” pungkasnya.

Baca berita terbaru  Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pemkab Batanghari Minta Petani Percepat Musim Panen Padi, Ada Puluhan Hektare Bisa Terapkan Ip 200

Baca juga: Menghitung Produksi Padi Sawah di Muaro Jambi

Baca juga: Bupati Fadhil Arief Minta Support ke Gubernur Jambi Untuk Tingkatkan Hasil Panen Sawah Hingga Sawit